Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI
Ilustrasi. FOTO: Dok MI/PANCA SYURKANI

BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga Acuan 2 Kali di Semester II-2022

Angga Bratadharma • 10 Februari 2022 12:20
Jakarta: Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali di semester II-2022. Sedangkan The Fed sudah mulai bersiap mengangkat level suku bunga utama guna memerangi tingkat inflasi di Amerika Serikat (AS) yang terus melesat dari waktu ke waktu.
 
"Kalau prediksi saya akan ada kenaikan dua kali suku bunga acuan (oleh BI) dan nanti totalnya (tingkat suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate) jadi empat persen. Akan dilakukan mulai semester II-2022," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta, dalam Mirae Asset Media Day, Kamis, 10 Februari 2022.
 
Selain itu, ia melihat, BI juga berpotensi menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM). Jika pada saat ini bank umum konvensional serta bank umum syariah dan unit usaha syariah berada di angka 3,5 persen maka diperkirakan pada Maret 2022 naik menjadi lima persen untuk bank umum konvensional serta empat persen untuk bank umum syariah dan unit usaha syariah.

Lalu, lanjutnya, kembali naik di Juni 2022 menjadi enam persen untuk bank umum konvensional dan 4,5 persen untuk bank umum syariah dan unit usaha syariah. Kemudian, kembali mengalami lonjakan di September tahun ini menjadi 6,5 persen untuk bank umum konvensional dan lima persen untuk bank umum syariah dan unit usaha syariah.
 
Sedangkan The Fed, masih kata Nafan, kemungkinan menaikkan suku bunga utama sebanyak tiga kali di sepanjang tahun ini usai Maret 2022. Hal itu seiring dengan langkah bank sentral AS mempercepat tapering yang berakhir pada Maret tahun ini dan dilanjutkan dengan menyesuaikan suku bunga guna memerangi inflasi yang tinggi.
 
"Berdasarkan FOMC di September (2021) itu kenaikan (suku bunga) diproyeksikan dua kali pada 2022. Tapi kalau di Desember para pejabat mayoritas menghendaki kenaikan tiga kali tingkat suku bunga utama di tahun ini," tuturnya.
 
Sedangkan versi Goldman Sachs, tambahnya, memproyeksikan kenaikan suku bunga empat kali di tahun ini. "Hal itu dalam rangka menjaga supaya tingkat inflasi (di Amerika Serikat) tidak mengalami akselerasi yang begitu luar biasa. Malam ini kita menunggu pengumuman dari inflasi tersebut," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan