Pertanian. foto : MI/Ramdani.
Pertanian. foto : MI/Ramdani.

Sektor Pertanian Diproyeksi Jadi Primadona Baru Pasar Modal

Desi Angriani • 02 Desember 2021 13:30
Jakarta: Sektor pertanian diprediksi menjadi primadona baru dalam pasar modal Indonesia. Pasalnya, sektor ini berhasil bertahan di tengah gempuran krisis akibat pandemi covid-19. Tercatat pada kuartal II-2021, sektor pertanian tumbuh 12,93 persen (yoy) dengan nilai ekspor meningkat lebih dari 47 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
 
"Pertanian menjadi sebuah jawaban sekaligus harapan dalam membangkitkan ekonomi nasional. Potensinya sangat besar sebagai industri yang menjanjikan dalam hal investasi, terutama jika melihat perannya yang sangat vital bagi stabilitas sebuah negara," kata Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Muhammad Firdaus, dalam sebuah webinar, Kamis, 2 Desember 2021.
 
Oleh karena itu, peningkatan produktivitas pertanian menjadi penting agar citra sektor tersebut semakin dilirik oleh pegiat saham di pasar modal. Hal tersebut akan berimbas pada ketertarikan publik terhadap saham-saham dari industri pertanian.

"Program Makmur yang diinisiasi Pupuk Kaltim bisa menjadi contoh untuk meningkatkan produktivitas pertanian karena telah berhasil meningkatkan produktivitas di berbagai komoditas, utamanya padi dan jagung dengan produktivitas mencapai 140-145 persen," ungkap dia.
 
Ia menjelaskan dalam meningkatkan produksi, sektor pertanian membutuhkan pasokan pupuk yang memadai. Kebutuhan tersebut juga membuat prospek investasi di sektor industri pupuk menjadi lebih cerah.
 
"Industri pupuk sebagai salah satu dari sektor pertanian memiliki prospek yang cerah di bursa saham. Pertumbuhan di sektor pertanian menjadi momentum bagi industri pupuk untuk bisa dilirik menjadi emiten idola baru bagi pelaku saham," tambah Firdaus.
 
Sementara itu, pengamat ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut sektor pertanian memiliki prospek yang cerah khususnya di pasar saham.
 
Ketika sektor usaha lainnya mengalami penurunan serapan tenaga kerja, data per Februari 2021 justru menunjukkan sektor pertanian berhasil menyerap 29,5 persen total lapangan kerja.
 
"Jelas sektor pertanian tidak kalah menarik dibanding sektor yang sedang booming seperti e-commerce dan digitalisasi di sektor keuangan. Buktinya emiten-emiten saham berbasis komoditas pertanian dan perkebunan tercatat mengalami kenaikan yang signifikan selama masa pandemi," kata Bhima.
 
Di sisi lain, Indonesia sebagai negara dengan lahan pertanian, kehutanan, dan perikanan yang terbesar di Asia Tenggara, memiliki modal untuk bisa menguasai pasar global.
 
"Industri pertanian memiliki potensi yang besar sekali untuk menjadi sektor penggerak pemulihan ekonomi nasional," jelas Bhima.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan