Peningkatan harga bahan baku pakan unggas menjadi salah satu faktor menurunnya laba dan pendapatan Perusahaan dibandingkan periode yang sama sebelumnya. Hal ini telah meningkatkan cost produksi Perusahaan yang berpengaruh terhadap capaian target yang telah ditentukan sebelumnya.
“Selain harga pakan, Perusahaan saat ini juga tengah berfokus pada peningkatan utilisasi Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) dan mengurangi porsi trading karkas yang menyebabkan menurunnya angka penjualan secara umum. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk unggas Perusahaan, khususnya memenuhi permintaan ekspor produk unggas dalam waktu dekat” ujar Chief Executive Officer, PT Widodo Makmur Unggas, Tbk Ali MasAdi dalam keterangan resminya, Rabu, 30 November 2022.
Untuk terus meningkatkan pendapatan, Perusahaan melakukan sejumlah inovasi bisnis pada paruh kedua 2022 seperti menjalin kerja sama untuk ekpor produk unggas Perusahaan ke Tiongkok dan Singapura. Proses persiapan masih berlangsung hingga saat ini, dan diharapkan dapat terealisasi pada 2023.
"Saat ini, Perusahaan telah berproduksi dengan kapasitas produksi RPHU hingga 12 ribu ekor per jam dengan harapan dapat memenuhi permintaan pasar nasional dan regional terhadap kebutuhan unggas ke depannya," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News