Ilustrasi. FOTO: AFP/Adek Berry
Ilustrasi. FOTO: AFP/Adek Berry

Dijegal Wall Street, IHSG Perdagangan Pagi Ambruk

Angga Bratadharma • 19 Januari 2023 09:22
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi dibuka melemah sejalan dengan gerak bursa saham Wall Street yang juga ambruk. Kondisi tersebut patut diwaspadai dan para investor harus lebih bijak dalam berinvestasi di pasar saham terutama mengamankan keuntungan yang sudah diperoleh.
 
IHSG Kamis, 19 Januari 2023, perdagangan pagi dibuka tertekan ke posisi 6.765. Level tertinggi di 6.768 dan level terendah di 6.757. Volume perdagangan pagi ini tercatat sebanyak 558 juta lembar saham senilai Rp276 miliar. Sebanyak 140 saham menguat, sebanyak 141 saham turun, dan sebanyak 218 saham stagnan.
 
Sementara itu, Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). S&P 500 dan Dow kehilangan hampir dua persen, penurunan harian terbesar mereka dalam lebih dari sebulan, setelah data ekonomi yang lemah memicu kekhawatiran resesi dengan komentar hawkish pejabat Federal Reserve kian memperburuk sentimen investor.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 613,89 poin atau 1,81 persen, menjadi menetap di 33.296,96 poin. Indeks S&P 500 merosot 62,11 poin atau 1,56 persen, menjadi berakhir di 3.928,86 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 138,10 poin atau 1,24 persen, menjadi ditutup pada 10.957,01 poin.
Baca: Berikut Kabar Pasar Modal yang Bisa Jadi Inspirasi Cuan Hari Ini

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor bahan pokok konsumen dan utilitas masing-masing jatuh 2,65 persen dan 2,41 persen, memimpin penurunan. Penurunan adalah kerugian pertama Nasdaq dalam delapan sesi, sementara S&P dan keduanya melihat penurunan persentase harian terbesar sejak 15 Desember.
 
Sebelum pasar dibuka, data ekonomi AS menunjukkan penjualan eceran dan harga produsen turun lebih dari yang diharapkan pada Desember, sementara produksi di pabrik-pabrik AS turun lebih besar dari yang diperkirakan dan output November lebih lemah dari yang diperkirakan.
 
"Tampaknya investor akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa mengendalikan inflasi bukanlah makan siang gratis dan semua pengetatan yang harus dilakukan Fed untuk membuat inflasi bergerak ke arah yang benar, disertai dengan biaya ekonomi," pungkas Wakil Presiden Strategi Investasi Glenmede Michael Reynolds.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan