Kegiatan ini sudah berlangsung sejak April 2016 bekerja sama dengan Organization for Industrial Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) dan melibatkan Dinas Kelautan & Perikanan serta penduduk setempat. Langkah tersebut diharapkan berdampak positif terhadap upaya pembangunan berkelanjutan di Tanah Air.
Sebelumnya, area pesisir utara di Kota Pati sangat berpotensi terkena dampak abrasi laut mengingat daerah tersebut merupakan pantai terbuka tanpa adanya penahan ombak. Penanaman 10 ribu pohon bakau Hirugidamashi (Avicennia Marina) dan Yaeyamahirugi (Rhizophora Mucronata) jadi solusi menghadapi perubahan iklim sekaligus kenaikan permukaan air laut.
Kini, di tahun ketujuh, program ini sudah mulai berkontribusi tidak hanya untuk pelestarian hutan, tetapi juga untuk masyarakat sekitar, ekonomi, serta pendidikan anak-anak. Ekosistem hutan mangrove telah terbentuk dan memiliki dampak lingkungan yang cukup penting.
Baca: Rangkaian Peringatan Harkopnas ke-75 Sukses Dilaksanakan |
Adapun saat terjadinya anomali gelombang pasang pada Juni 2022 lalu, keberadaan hutan mangrove dapat meminimalisir dampak kerusakan parah dan menahan terjangan banjir rob di wilayah sekitarnya.
Presiden Direktur JCB International Indonesia Takumi Takahashi mengungkapkan proyek konservasi ini dimulai dari penanaman bibit pohon bakau. "Kami senang kegiatan yang konsisten dilakukan bersama OISCA setiap tahunnya dapat mencapai titik ini dan menunjukan perkembangan yang baik," kata Takumi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 29 Juli 2022.
Menurutnya ini adalah pencapaian besar yang mengarah pada terciptanya masyarakat untuk pengelolaan hutan dan peningkatan kehidupan masyarakat lokal dengan menjadi tujuan wisata. Pihaknya berharap program tersebut akan berkontribusi pada pembangunan berkesinambungan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan.
"Untuk generasi mendatang terutama terkait dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Semoga program ini juga dapat menumbuhkan inisiatif warga sekitar untuk melestarikan dan melindungi hutan mangrove yang telah dibangun bersama dan juga memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi wisata mangrove," tuturnya.
"Serta menjadi media edukasi generasi muda untuk mencintai lingkungan dan melestarikan mangrove di Indonesia," pungkas Takumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News