Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih menjelaskan sentimen negatif yang dapat memengaruhi pergerakan IHSG hari ini yaitu keputusan The Fed yang resmi menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin menjadi kisaran level 3-3,25 persen, kenaikan tersebut merupakan level tertinggi sejak 2008.
Selain itu, Mortgage Bankers Association (MBA) merilis tingkat rata-rata bunga KPR untuk tenor 30 tahun pada periode minggu ketiga September 2022 melesat 24 basis poin menjadi 6,25 persen. Tingkat bunga tersebut merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2008.
"Hal ini sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan The Fed dalam upaya mengembalikan inflasi pada target dua persen," kata Ratih, dalam riset hariannya, Kamis, 22 September 2022.
Dari dalam negeri, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bekerja sama dengan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional yang ditargetkan tumbuh 7,9 persen di 2022.
Baca: Kabar Positif, ADB Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 5,4% di 2022 |
Sementara itu, Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 akan tumbuh mencapai 5,4 persen, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,0 persen, sejalan dengan melesatnya kinerja ekspor.
"Namun, pada 2023 ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,2 persen menjadi 5,0 persen akibat kenaikan inflasi dan kinerja ekspor yang melandai," tuturnya.
Lebih lanjut, Ratih membeberkan saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas, yakni:
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
Buy: Rp426TP: Rp440
Stop loss: Rp412
DOID membentuk candle bullish harami, mencoba untuk melanjutkan fase uptrend dengan berada di atas MA-20. Indikator MACD berada pada level positif. DOID memperpanjang periode buyback dalam tiga bulan ke depan sejak 8 September 2022. Dana yang telah disiapkan maksimum sebesar USD33 juta tahun ini.
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
Buy: Rp490TP: Rp505
Stop loss: Rp480
DSNG mencoba untuk rebound dari fase bearish jangka pendeknya, berpotensi membentuk morning star pattern ditandai dengan volume beli yang menguat. Selain itu, Indikator MACD bar histogram telah melemah terbatas. DSNG mengalokasikan capex Rp700 miliar hingga Rp800 miliar di 2022. Sementara itu, hingga paruh pertama 2022 perseroan menggunakan 60 persen porsi capex untuk membangun pabrik kelapa sawit dan ekspansi produk panel.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Buy: Rp6.625TP: Rp6.825
Stop loss: Rp6.400
INCO bergerak bullish dalam jangka pendek, berhasil tutup di atas MA-5 sampai MA-50. Stochastic oscillator bergerak naik dari area netral dan MACD bar histogram positif. INCO bersama dengan TISCO dan Shandong Xinhai Technology bekerja sama membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan kapasitas 500 megawatt (MW). Pembangkit tersebut sebagai sumber listrik smelter di Bahodopi, Sulawesi Tengah. Smelter tersebut nantinya akan memiliki kapasitas produksi 73-80 ribu metrik ton feronikel per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News