Ketua DK-OJK Wimboh Santoso. FOTO: OJK
Ketua DK-OJK Wimboh Santoso. FOTO: OJK

OJK dan Industri Jasa Keuangan Dukung Penuh Pengembangan UMKM Lewat Gernas BBI

Husen Miftahudin • 28 September 2021 10:42
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama industri perbankan, Industri Keuangan Non-Bank, pasar modal, dan fintech berkomitmen untuk terus meningkatkan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Langkah bersama diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
 
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen untuk memperkuat sinergi dengan industri jasa keuangan untuk menjalankan upaya konkret dalam mengembangkan UMKM. Salah satunya melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
 
"Untuk mencapai tujuan dan target program Gernas BBI, sektor jasa keuangan diharapkan berkomitmen terus memfasilitasi pengembangan ekosistem UMKM berbasis digital, memperluas akses pembiayaan UMKM dari hulu ke hilir, melakukan pembinaan dan pendampingan UMKM, dan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan UMKM," ujar Wimboh dalam siaran persnya, Selasa, 28 September 2021.

Selain itu, lanjutnya, dalam memberikan ruang untuk UMKM dapat bertahan dan bangkit kembali di masa pandemi, OJK juga telah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11 Tahun 2020 yang diperpanjang hingga Maret 2023.
 
Sementara itu, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Amam Sukriyanto mengatakan akan terus meningkatkan pembiayaan kepada UMKM melalui berbagai program.
 
"Terkait dengan Gernas BBI, Himbara telah aktif  berpartisipasi mulai dari Juni 2020. Kami juga sudah menginisiasi launching digiKU. Berdasarkan data per 24 Agustus 2021, kami sudah menyalurkan Rp2,45 triliun dari sisi pinjaman digital kepada 240 ribu lebih debitur UMKM," katanya.
 
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan bahwa untuk mengembangkan UMKM perlu dilakukan pembinaan dan edukasi sehingga bisa meningkatkan kualitas produk dan jangkauan penjualan. Menurut dia, program edukasi kepada UMKM sangat penting, sehingga BCA memberikan program edukasi kepada UMKM yang diklasifikasi menjadi tiga kelas yaitu UMKM kelas kecil, menengah, dan besar.
 
Adapun kurikulum yang diusung terdiri dari lima kegiatan yaitu webinar, workshop, coaching clinic, monitoring, dan apresiasi. "Harapan ke depan, terdapat sinkronisasi antara setiap lembaga pemerintah, sehingga ketika mobilisasi telah dapat dilakukan, perbankan dapat mendukung program UMKM lebih baik lagi," sebutnya.
 
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan pihaknya mendukung penuh pengembangan UMKM dengan menyiapkan UMKM agar rising fund di pasar modal.
 
"Kami akan memperhatikan dua aspek yaitu size dan kualitas bisnis modelnya juga harus proven. Kami juga telah membuat IDX Incubator pada 2017 yang merupakan sebuah pendidikan yang kita design untuk UMKM agar dapat mengasah bisnis modelnya, mempersiapkan legal aspect dan finance aspect," jelas dia.
 
Komitmen mendukung pengembangan UMKM juga disampaikan Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno yang terus meningkatkan porsi pembiayaan UMKM menjadi 31 persen hingga Juli 2021.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan