baca juga: Ngekor Bursa Asia, IHSG Berjaya |
Melansir Investing.com, Senin, 9 Oktober 2023, IHSG menguat 0,46 persen atau 32,38 bps ke level 6.916. IHSG sudah minus 1,97 persen dalam setahun. IHSG bergerak pada rentang 6.888 sampai dengan 6.929.
Sementara itu, Wall Street menguat pada akhir pekan lalu dipimpin oleh saham-saham teknologi yang ditutup naik tajam.
Peningkatan pada saham-saham AS itu disebabkan karena investor menilai laporan ketenagakerjaan menunjukkan perekrutan tenaga kerja di AS meningkat secara luas pada September seiring dengan melambatnya pertumbuhan upah.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat persentase kenaikan harian terbesar sejak akhir Agustus, dan S&P 500 naik dalam seminggu, menghentikan penurunan empat minggu berturut-turut. Melansir Antara, Sabtu, 7 Oktober 2023 S&P 500 naik 0,5 persen, Dow turun 0,3 persen dan Nasdaq naik 1,6 persen.
Sektor teknologi informasi mengalami peningkatan terbesar dibandingkan sektor-sektor lain yang terdapat pada indeks S&P 500, diikuti oleh layanan komunikasi.
Sentimen penggerak indeks
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri yakni Bank Indonesia (BI) yang mencatat Cadangan Devisa (Cadev) nasional pada akhir September 2023 sebesar USD134,9 miliar, turun dari bulan sebelumnya di level USD137,1 miliar.Dari mancanegara, Amerika Serikat (AS) mencatat penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payrolls/NFP) naik jadi 336 ribu pada September 2023, Angka ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 227 ribu. Sementara, tingkat pengangguran (unemployment rate) pada September 2023 tidak berubah dari bulan sebelumnya sebesar 3,8 persen.
"Rilis tersebut menandakan solidnya data tenaga kerja AS yang mengindikasikan berlanjutnya kebijakan hawkish The Fed," ujar Ajaib Sekuritas. Dari Asia, Jepang melaporkan Cadangan Devisa (Cadev) periode September 2023 sebesar USD1.237,1 miliar, turun dari bulan sebelumnya sebesar USD1.251,2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News