Bank Mandiri. Foto: MI/Adam Dwi
Bank Mandiri. Foto: MI/Adam Dwi

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru November 2021 Meroket

Husen Miftahudin • 19 Desember 2021 13:30
Jakarta: Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan oleh Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru pada November 2021 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan Oktober 2021.
 
Hasil survei kepada perbankan menunjukkan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada November sebesar 81,7 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan SBT 12,7 persen pada bulan sebelumnya.
 
Berdasarkan kelompok bank, peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit baru diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat pada Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI), dan kredit konsumsi selain Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

"Sementara itu, penyaluran baru KPR diprakirakan mengalami perlambatan," ungkap hasil Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan BI Periode November 2021, dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Minggu, 19 Desember 2021.
 
Berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru terutama diprioritaskan kepada lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; diikuti oleh Industri Pengolahan/Manufaktur; dan Konstruksi. Faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru yaitu prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta permintaan pembiayaan dari nasabah.
 
Bank Indonesia memprediksi penyaluran kredit baru bakal mengalami perlambatan pada Desember 2021. Hal ini terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru Desember 2021 sebesar 70,7 persen. Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru yang meningkat diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank.
 
"Sementara itu, berdasarkan jenis penggunaan, melambatnya pertumbuhan kredit baru diprakirakan terjadi pada Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi," papar survei tersebut.
 
Adapun kebijakan penyaluran kredit (lending standard) pada November 2021 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari SBT perubahan lending standard November 2021 sebesar 1,6 persen, lebih tinggi dibandingkan SBT 0,5 persen hasil survei pada periode sebelumnya.
 
Bank sentral menilai kebijakan penyaluran kredit yang lebih ketat pada November 2021 diprakirakan dilakukan untuk seluruh jenis kredit. Terindikasi dari nilai SBT yang meningkat, terutama pada Kredit Investasi.
 
"Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada November 2021 antara lain kondisi/permasalahan sektor riil saat ini, potensi risiko kredit ke depan, proyeksi ekonomi ke depan, serta toleransi bank terhadap risiko (risk appetite bank)," tutup survei tersebut.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan