Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Kartono. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma
Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Kartono. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma

Asuransi Bisa Naik Status Jadi Barang Sekunder, tapi Syaratnya Ini

Angga Bratadharma • 16 Februari 2023 19:31
Bogor: PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meyakini jika pendapatan per kapita Indonesia menembus USD5.000 maka kebutuhan asuransi akan naik status menjadi barang sekunder termasuk meningkatnya penetrasi asuransi. Saat ini, produk asuransi dinilai masih menjadi barang tersier di masyarakat.
 
Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Kartono menyebutkan industri asuransi syariah diproyeksikan mampu tumbuh sembilan sampai dengan 11 persen di 2023 menurut versi Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). Pertumbuhan tersebut mirip dengan di industri konvensional.

 
"Kecil menurut saya. Jadi ada riset yang membuktikan asuransi sekarang adalah kebutuhan tingkat tiga. Satu sandang, pangan, dan papan. Kedua, pendidikan, kendaraan, dan lain-lain. Nah asuransi itu kebutuhan tingkat ketiga. Saat pendapatan per kapita menyentuh USD5.000 maka asuransi bakal melonjak," klaim Paul, di Bogor, Kamis, 16 Februari 2023.

Ia menambahkan lonjakan tersebut dalam artian asuransi menjadi kebutuhan sekunder atau menjadi jalan keluar perencanaan untuk kesehatan, pendidikan, dan pensiun. Jika itu terjadi maka penetrasi asuransi di Tanah Air akan melonjak tiga kali lipat, termasuk juga terjadi di industri asuransi syariah.
Baca: Duh! 9 Juta Pelaku UMKM Belum Rambah Digital

"Jadi ketika 2025 (pendapatan per kapita) mencapai USD5.000 maka penetrasi asuransi bisa tumbuh tiga kali lipat, apalagi asuransi jiwa syariah. Karena selama ini pertumbuhan asuransi syariah selalu dua kali lipat dari konvensional. Jadi kalau tiga kali lipat (pertumbuhan penetrasi asuransi syariah) maka syariah bisa naik enam kali lipat," kata Paul.
 
Dirinya menambahkan potensi industri asuransi jiwa syariah tumbuh di Tanah Air terbilang besar. Pasalnya, Indonesia punya jumlah penduduk Muslim terbesar. "Potensinya besar sekali di Indonesia karena punya 231 juta penduduk Muslim. Kemudian asuransi syariah atau ekonomi syariah tidak hanya terbatas penduduk Muslim tapi non Muslim juga terbuka," pungkasnya.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan