Mata uang rupiah. Foto : AFP.
Mata uang rupiah. Foto : AFP.

Kurs Rupiah Masih Berpeluang Melemah

Annisa ayu artanti • 03 Maret 2021 14:03
Jakarta: Nilai tukar rupiah masih diramalkan melemah meskipun nilai imbal hasil obligasi Pemerintah AS (US Treasury Yield) telah terkoreksi. Hal itu disampaikan Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra karena ia menilai tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih cenderung tinggi.
 
Saat ini tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun berada di kisaran 1,4 persen. Imbal hasil tersebut sudah terkoreksi dari level tertingginya yang terbentuk empat hari lalu di 1,56 persen.
 
"Tingkat imbal hasil obligasi AS membuat spread dengan yield aset rupiah mengecil dan ini membuat nilai tukar dolar AS semakin menarik," kata Ariston kepada Medcom.id, Rabu, 3 Maret 2021.

Ia menjelaskan, naiknya tingkat imbal hasil obligasi AS ini juga sebagai refleksi dari prospek pemulihan ekonomi di negeri Paman Sam tersebut.
 
Selain itu, dari dalam negeri pemangkasan suku bunga acuan BI juga memperkecil spread dengan yield aset dolar AS yang kemudian memberikan tekanan kepada rupiah.
 
"USD-IDR mungkin masih akan bergerak di kisaran Rp14.200 hingga Rp14.350 per USD hingga akhir pekan," ucapnya.
 
Di sisi lain terkait dengan pasar saham, Ariston menambahkan level imbal hasil obligasi pemerintah AS tidak memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan indeks.
 
"Pasar optimistis dengan pemulihan ekonomi, jadi untuk sementara ini kelihatannya tidak terlalu berpengaruh ke indeks saham. Pelaku pasar masih akan masuk ke bursa saham karena prospek pemulihan ekonomi tersebut," jelasnya.
 
Berdasarkan data Bloomberg siang ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di posisi Rp14.285 per USD atau menguat 0,28 persen.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan