Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.

Otoritas Diminta Intervensi Pasar Valas Demi Menahan Pelemahan Rupiah

Antara • 19 April 2024 14:58
Jakarta: Peneliti ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf R Manilet mengatakan otoritas terkait terus melakukan intervensi di pasar valuta asing (valas) untuk menahan laju pelemahan rupiah imbas konflik Iran dan Israel yang memanas.
 
"Pilihan dari otoritas terkait, pertama melakukan intervensi di sisi nilai tukar agar tidak terdepresiasi lebih dalam," kata Yusuf dilansir Antara, Jumat, 19 April 2024.
 
Ia menuturkan intervensi di pasar valas atau menggunakan berbagai instrumen seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), atau kebijakan suku bunga merupakan beberapa kombinasi kebijakan yang bisa dilakukan Bank Indonesia untuk memastikan nilai tukar rupiah tidak terdepresiasi lebih dalam.
 
Baca juga: Serangan Israel ke Iran Bikin Kaget Investor

Harga BBM bisa disesuaikan

Sementara itu dari sisi pemerintah atau fiskal bisa melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) ataupun subsidi BBM jika konflik tersebut mendorong kenaikan harga minyak terutama naik jauh dibandingkan asumsi harga minyak pada asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saat ini.
 
Konflik Iran dan Israel yang memanas dapat menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah karena para pelaku pasar dan investor cenderung mengalihkan aset mereka ke safe haven atau aset lindung nilai seperti dolar AS dan emas.
 
Seperti diketahui, pada awal perdagangan Jumat pagi, 19 April 2024, rupiah dibuka turun 84 poin atau 0,52 persen menjadi Rp16.263 per USD dari sebelumnya sebesar Rp16.179 per USD.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan