Presiden Direktur NSS Teguh Patriawan mengemukakan, jumlah saham NSS yang ditawarkan itu mewakili 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO saham.
"Harga saham NSS yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp122 sampai Rp190 per saham," katanya dalam siaran pers di Jakarta, dikutip Senin, 20 Februari 2023.
IPO ini didahului dengan penawaran awal (book building) pada 17-22 Februari 2023. "Dana segar yang berpotensi diraup NSS antara Rp435,32 miliar sampai dengan Rp677,96 miliar," katanya.
Teguh mengemukakan, bersamaan dengan IPO saham, NSS juga menerbitkan sebanyak 1,784 miliar waran seri I atau sebanyak 8,82 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO disampaikan.
Setiap pemegang dua saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp182 hingga Rp285 per saham. Jika seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang waran seri I, dana yang akan diperoleh NSS sebesar Rp324,709 miliar sampai dengan Rp508,473 miliar.
Baca juga: Simak! Ini 3 Saham Rekomendasi untuk Trading Cari Cuan Hari Ini |
Duitnya buat bangun fasilitas produksi
Menurut Teguh, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO ini untuk membiayai pembangunan fasilitas produksi, pembiayaan penanaman baru, dan modal kerja entitas anak.
Dana tersebut akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal kepada tiga entitas anak sesuai dengan kebutuhan, yaitu PT Borneo Sawit Perdana (BSP) sebesar 42,40 persen, PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) mendapatkan sebesar 47 persen untuk kebutuhan biaya belanja modal guna melakukan penanaman baru tanaman kelapa sawit.
Sementara sisa dana IPO sebesar 10,6 persen akan digunakan oleh PT Prasetya Mitra Muda (PMM) untuk modal kerja dalam pembelian pupuk dan bahan kimia pertanian. Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan untuk belanja modal ke entitas anak dengan mekanisme penyertaan modal.
Saham dan waran NSS bernominal Rp50 per saham itu akan dicatatkan di BEI pada 10 Maret 2023. "Kami berharap, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO pada 28 Februari 2023," katanya.
Teguh menambahkan, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO NSS, yakni PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News