Mengutip data Bloomberg, Senin, 22 Juli 2024, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.220 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 29 poin atau setara 0,18 persen dari posisi Rp16.191 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 29 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 45 poin di level Rp16.220 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp16.191 per USD," kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam analisis hariannya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp16.215 per USD. Rupiah melemah 30 poin atau setara 0,19 persen dari Rp16.185 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.228 per USD. Mata uang Garuda tersebut juga turun sebanyak 29 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.199 per USD.
Baca juga: Asyik! Gaji PNS Bakal Naik Lagi Tahun Depan |
APBN Prabowo-Gibran dipelototi
Ibrahim mengungkapkan, pasar terus memantau nasib Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 milik Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Rancangan APBN untuk tahun depan tersebut berada dalam dilema.
"Di satu isi, pasangan tersebut harus merealisasikan janji politik kepada masyarakat. Di sisi lain, anggaran terbatas akibat menggunungnya warisan utang Presiden Joko Widodo (Jokowi)," tutur Ibrahim.
Belanja yang semakin jor-joran, mulai dari makan siang gratis atau makan bergizi gratis (MBG) yang direncanakan pada tahun depan senilai Rp71 triliun, kenaikan gaji PNS, food estate, Ibu Kota Nusantara (IKN), serta program-program prioritas lainnya membutuhkan dana jumbo.
Kemudian, sinyal kenaikan gaji bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun depan, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) di dalamnya. Penyesuaian gaji ASN pada tahun depan mengacu pada kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) untuk tahun anggaran 2025.
Secara otomatis, sinyal tersebut jika benar terealisasikan, akan berujung pada semakin bertambahnya porsi belanja pegawai dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Melihat kenaikan gaji PNS pada tahun ini saja yang sebesar delapan persen dan untuk pensiunan PNS sebesar 12 persen saja, sepanjang semester I-2024 telah mencatatkan adanya kenaikan belanja pegawai hingga 15,4 persen (year-on-year/yoy). Naik sekitar Rp20,6 triliun dari tahun lalu Rp134,2 triliun menjadi Rp154,8 triliun.
"Belanja tersebut memang akan otomatis menambah beban belanja pemerintah pusat dan tidak menjadi masalah, apabila pemerintah mengimbanginya dengan belanja modal yang lebih tinggi dari belanja pegawai, karena akan lebih berdampak terhadap ekonomi," papar Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id