Jakarta: CEO Tudor Investment Corp, Paul Tudor Jones menyatakan akan menambah jumlah Bitcoin yang dimiliki menjadi lima persen dari total asetnya jika kebijakan The Fed akan mengarah kepada inflasi yang lebih lama. Saat ini Paul Tudor memiliki Bitcoin sebanyak satu persen sampai dua persen dari total asetnya.
CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi bahwa Paul Tudor adalah orang yang mempercayai Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi yang paling baik. Dia telah mengumumkan hal tersebut pada 2020 lalu, walhasil harga Bitcoin meningkat drastis sejak saat itu.
"Bitcoin sudah terbukti menjadi lindung nilai inflasi yang baik. Paul Tudor Jones ingin menambah jumlah Bitcoin miliknya, jika kebijakan The Fed akan mengarah kepada inflasi yang lebih lama lagi," ujar Oscar dalam siaran persnya, Rabu, 16 Juni 2021.
Menurut Oscar, pernyataan Paul Tudor tersebut bisa berdampak kepada high demand Bitcoin di masa mendatang. Langkah ini kemungkinan akan dilakukan oleh banyak perusahaan atau ditiru oleh para investor aset kripto nantinya.
Di sisi lain, Oscar mengungkapkan bahwa inovasi dan transformasi Bitcoin akan bertambah lagi di masa mendatang. Sebab, Bitcoin adalah salah satu teknologi blockchain yang terus berkembang dan menghadirkan banyak inovasi untuk menjadi lebih efisien, pintar, transparan, dan aman.
"Harapannya blockchain dan aset kripto akan dapat hadir lebih dekat dalam keseharian kita dan dapat menjadi solusi yang yang baik dalam kehidupan kita. Khususnya, soal finansial," tutur Oscar.
Adapun harga Bitcoin kembali ke level USD40 ribu atau sekitar Rp570 jutaan untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir. Mata uang kripto paling populer itu mengalami kenaikan sebanyak 23 persen selama sepekan.
Salah satu penyebab kenaikan harga Bitcoin didorong oleh pernyataan Elon Musk terkait Tesla yang akan kembali menerima pembayaran dengan Bitcoin, setelah sempat mencabut fitur pembayaran tersebut. Hal ini sekaligus menyambut inovasi dan gagasan mengenai penambangan atau mining Bitcoin yang akan dikembangkan dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Pada postingan twitternya, Elon Musk menyatakan bahwa Tesla, perusahaan otomotif miliknya, akan kembali menerima pembayaran dengan Bitcoin, bila jaringan mining bitcoin menggunakan energi terbarukan di atas 50 persen.
CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi bahwa Paul Tudor adalah orang yang mempercayai Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi yang paling baik. Dia telah mengumumkan hal tersebut pada 2020 lalu, walhasil harga Bitcoin meningkat drastis sejak saat itu.
"Bitcoin sudah terbukti menjadi lindung nilai inflasi yang baik. Paul Tudor Jones ingin menambah jumlah Bitcoin miliknya, jika kebijakan The Fed akan mengarah kepada inflasi yang lebih lama lagi," ujar Oscar dalam siaran persnya, Rabu, 16 Juni 2021.
Menurut Oscar, pernyataan Paul Tudor tersebut bisa berdampak kepada high demand Bitcoin di masa mendatang. Langkah ini kemungkinan akan dilakukan oleh banyak perusahaan atau ditiru oleh para investor aset kripto nantinya.
Di sisi lain, Oscar mengungkapkan bahwa inovasi dan transformasi Bitcoin akan bertambah lagi di masa mendatang. Sebab, Bitcoin adalah salah satu teknologi blockchain yang terus berkembang dan menghadirkan banyak inovasi untuk menjadi lebih efisien, pintar, transparan, dan aman.
"Harapannya blockchain dan aset kripto akan dapat hadir lebih dekat dalam keseharian kita dan dapat menjadi solusi yang yang baik dalam kehidupan kita. Khususnya, soal finansial," tutur Oscar.
Adapun harga Bitcoin kembali ke level USD40 ribu atau sekitar Rp570 jutaan untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir. Mata uang kripto paling populer itu mengalami kenaikan sebanyak 23 persen selama sepekan.
Salah satu penyebab kenaikan harga Bitcoin didorong oleh pernyataan Elon Musk terkait Tesla yang akan kembali menerima pembayaran dengan Bitcoin, setelah sempat mencabut fitur pembayaran tersebut. Hal ini sekaligus menyambut inovasi dan gagasan mengenai penambangan atau mining Bitcoin yang akan dikembangkan dengan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Pada postingan twitternya, Elon Musk menyatakan bahwa Tesla, perusahaan otomotif miliknya, akan kembali menerima pembayaran dengan Bitcoin, bila jaringan mining bitcoin menggunakan energi terbarukan di atas 50 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News