IHSG Rabu, 11 Januari 2023, perdagangan pagi dibuka menguat di level 6.622 dibandingkan dengan penutupan di hari sebelumnya. Akan tetapi, tak lama tertekan ke 6.574, melemah 48 poin atau setara 0,73 persen. Level tertinggi di 6.622 dan terendah di 6.573. Sebanyak 144 saham menguat, sebanyak 186 saham melemah, dan sebanyak 206 saham tak bergerak.
Sementara itu, rata-rata indeks utama Wall Street bergerak naik pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal tersebut terjadi karena investor menunggu laporan inflasi penting Amerika Serikat (AS) yang bakal memengaruhi sikap para pelaku pasar dalam berinvestasi di masa mendatang.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 186,45 poin atau 0,56 persen menjadi 33.704,10. Kemudian indeks S&P 500 naik 27,16 poin atau 0,70 persen menjadi 3.919,25. Indeks Komposit Nasdaq naik 106,98 poin atau 1,01 persen menjadi 10.742,63.
Baca: Strategi Organisasi Kemanusiaan untuk Hadapi Krisis Ekonomi di 2023 |
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor layanan komunikasi dan kebijakan konsumen masing-masing naik 1,29 persen dan 1,26 persen, melampaui yang lainnya. Bahan pokok konsumen tergelincir 0,16 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Harga minyak mentah sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu karena Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperkirakan rekor konsumsi minyak bumi global tahun depan dan dolar AS melayang di posisi terendah tujuh bulan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari menetap 49 sen atau naik 0,6 persen menjadi USD75,12 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent pengiriman Maret naik 45 sen atau 0,6 persen, menjadi USD80,10 per barel di London ICE Futures Exchange.
Konsumsi global bahan bakar cair diperkirakan mencapai 102,2 juta barel per hari pada 2024, terutama didorong oleh pertumbuhan di negara-negara seperti India dan Tiongkok, yang mencerminkan tren dalam aktivitas ekonomi, kata Badani Informasi Energi AS (EIA) dalam Prospek Energi Jangka Pendek-nya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News