Ilustrasi. FOTO: AFP/Bay Ismoyo
Ilustrasi. FOTO: AFP/Bay Ismoyo

IHSG Sore Ambruk, 331 Saham Nyangkut di Area Negatif

Angga Bratadharma • 13 Juli 2022 15:52
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu sore berakhir di zona merah. Indeks tak mampu bertahan di area penguatan di tengah agresifnya The Fed menaikkan suku bunga guna memerangi ledakan inflasi di Amerika Serikat (AS) dan ancaman timbulnya resesi.
 
IHSG Rabu, 13 Juli 2022, perdagangan sore ditutup di posisi 6.640, melemah 1,15 persen atau setara 77 poin. Level tertinggi di 6.727 dan terendah di 6.636. Volume perdagangan hari ini sebanyak 18 miliar lembar saham senilai Rp10,6 triliun. Sebanyak 172 saham menguat, sebanyak 331 saham tertekan, dan sebanyak 181 saham stagnan.
 
Sementara itu, Wall Street berada di wilayah negatif pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Tanda-tanda resesi yang berkembang membuat pembeli keluar dari pasar ekuitas menjelang laporan data inflasi dengan sektor energi dan teknologi memimpin pasar secara luas lebih rendah.


Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 192,51 poin atau 0,62 persen menjadi 30.981,33. Indeks S&P 500 terpangkas 35,63 poin atau 0,92 persen, menjadi 3.818,80 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergelincir 107,87 poin atau 0,95 persen, menjadi 11.264,73 poin.
Baca: Sri Mulyani Ajak Menkeu Tiongkok Selesaikan Masalah Global

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi dan teknologi masing-masing melemah 2,03 persen dan 1,34 persen, memimpin penurunan. Sektor energi terbebani oleh jatuhnya harga minyak mentah.
 
Sementara itu ketiga indeks saham utama AS bergerak antara kenaikan dan penurunan moderat di awal sesi, mereka berbalik turun tajam di akhir hari karena laporan indeks harga konsumen Rabu waktu setempat dari Departemen Tenaga Kerja semakin dekat, bersama laporan laba bank besar minggu ini.
 
"(Investor) menunggu untuk mendengar apa yang terjadi dengan IHK dan laba. Selama beberapa bulan kami telah bolak-balik antara ketakutan inflasi dan ketakutan resesi, hampir setiap hari," kata Kepala Investasi Northwestern Mutual Wealth Management Company Brent Schutte, di Milwaukee, Wisconsin.
 
"Kami benar-benar membingungkan investor yang telah memilih untuk melakukan pemogokan pembeli. Saya tidak mendengar banyak orang mengatakan beli saat turun," tambah Schutte.

 
Laporan IHK diperkirakan menunjukkan inflasi yang meningkat pada Juni, apa yang disebut IHK inti, yang menghilangkan harga makanan dan energi yang bergejolak, terlihat menawarkan konfirmasi lebih lanjut inflasi telah mencapai puncaknya. Hal itu berpotensi dapat meyakinkan Federal Reserve untuk melonggarkan pengetatan kebijakannya di musim gugur.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan