Tiga inovasi yang diuncurkan OJK adalah:
- Digital Financial Literacy Modules untuk meningkatkan pemahaman konsumen sebelum memilih layanan atau produk keuangan digital.
- Chatbot Customer Support Technology untuk menangani pertanyaan atau keluhan konsumen melalui robot digital.
- OJK's SupTech and RegTech Capacity Building untuk mempercepat digitalisasi dalam rangka mengoptimalkan efektivitas pengawasan dan perizinan terintegrasi berbasis Information Technology (IT).
"Chatbot dan modul literasi keuangan digital adalah bukti nyata dari OJK untuk masyarakat dalam memanfaatkan teknologi modern, khususnya dalam mengakses data keluhan nasabah secara real-time dan mengidentifikasi potensi misconduct secara akurat serta meyakinkan konsumen suara mereka didengar," tutur Friderica, dilansir Antara, Senin, 10 Oktober 2022.
Baca juga: Bulan Inklusi Keuangan, Langkah Strategis OJK Perluas Akses Keuangan Masyarakat |
Adapun pengembangan ketiga inovasi ini dilakukan bersama berbagai lembaga donor, seperti Asian Development Bank (ADB), Bill Melinda Gates Foundation, Cambridge Center for Alternative Finance, dan Bank Dunia.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan ekosistem financial technology (fintech) yang inovatif, bertanggung jawab, dan memprioritaskan aspek perlindungan konsumen.
"Kebutuhan untuk membangun digital trust menjadi sangat fundamental mengingat meningkatnya berbagai risiko seiring dengan semakin terdigitalisasinya seluruh aktivitas masyarakat," kata Mahendra.
Selain untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, dia menjelaskan pengembangan inovasi digital trust juga untuk memitigasi risiko, memanfaatkan layanan dan produk keuangan digital yang menyakinkan konsumen jika aset, data, dan privasinya dapat terjaga secara aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News