"Jika penanganan pencegahan dan pemeliharaan covid-19 berjalan dengan baik, kami optimis ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 3,2 persen sampai 4,0 persen pada 2021 dan meningkat menjadi 4,7 persen sampai 5,5 persen pada tahun 2022," ucap Destry dalam webinar virtual Indonesia-Southern China Business Forum 2021, dikutip Jumat, 24 Desember 2021.
Destry bilang, tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan tersebut terjadi seiring dengan pemulihan ekonomi global yang terus berlanjut. Meskipun ia tidak memungkiri bahwa ada gangguan pada rantai pasokan global atau global value chain.
Adapun perekonomian negara-negara di dunia hingga kuartal III-2021 mengalami pertumbuhan yang moderat imbas munculnya varian baru covid-19 Omicron. Namun, Bank Indonesia percaya bahwa di kuartal IV-2021 pertumbuhan ekonomi dunia bisa mencapai dua persen.
Pemulihan ekonomi global ini dikonfirmasi oleh sejumlah indikator awal seperti data mobilitas, Purchasing Managers Index (PMI), serta indeks keyakinan konsumen. Berdasarkan perkembangan ini BI memproyeksikan perekonomian global sepanjang 2021 tumbuh sebesar 5,7 persen dengan kinerja serupa yang diharapkan juga berlangsung di 2022.
Sejalan dengan semakin kuatnya sinyal pemulihan ekonomi global, perekonomian Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut secara bertahap, setelah mengalami perlambatan pada kuartal III-2021 akibat meluasnya penyebaran wabah covid-19 varian delta.
"Kami optimis perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih tinggi pada kuartal IV-2021. Indikator mobilitas menunjukkan bahwa aktivitas meningkat, bahkan di beberapa daerah mobilitas sudah di atas masa prapandemi. Itu karena upaya kami bersama pemerintah dalam menekan penyebaran kasus covid-19," jelas dia.
Saat ini, jumlah kasus infeksi covid-19 di Indonesia hanya berkisar 200-500 orang per hari, turun jauh dibandingkan dengan lebih dari 50 ribu kasus per hari pada Juli 2021. Indeks PMI terbaru juga menunjukkan tanda ekspansi setelah mengalami kontraksi pada Juli dan Agustus 2021.
"Kunci sukses lainnya adalah vaksinasi, namun angka terakhir menunjukkan bahwa lebih dari 149 juta orang atau lebih dari 71 persen sudah mendapat vaksinasi. Ini menjadikan Indonesia peringkat kelima di belakang Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Brazil sebagai negara dengan jumlah vaksinasi terbesar," pungkas Destry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News