"BI memperkuat layanan kas kepada masyarakat melalui implementasi digitalisasi layanan kas keliling (PINTAR) menjaga ketersediaan uang tunai, serta memperkuat kerja sama kelembagaan dalam pengedaran uang ke seluruh wilayah NKRI," kata dia dalam video conference, Selasa, 19 April 2022.
Meski begitu, transaksi ekonomi dan keuangan digital menunjukkan perkembangan pesat seiring peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring. Perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking juga mendorong kenikan transaksi ekonomi keuangan digital.
"Di sisi nontunai, nilai transaksi uang elektronik pada kuartal I-2022 tercatat tumbuh 42,06 persen (yoy), dan untuk keseluruhan 2022 diproyeksikan meningkat 18,03 persen (yoy) hingga mencapai Rp360 triliun," ungkapnya.
Selain itu, nilai transaksi digital banking pada kuartal I-2022 juga mengalami peningkatan sebesar 34,90 persen (yoy), dan untuk keseluruhan tahun ini diproyeksikan meningkat 26,72 persen (yoy) hingga mencapai Rp51.729 triliun.
BI terus mendorong inovasi sistem pembayaran termasuk dalam rangka mendukung program pemerintah dan percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta mendorong akselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) yang inklusif dan efisien melalui kebijakan sistem pembayaran nontunai.
"Bank Indonesia terus melanjutkan upaya perluasan layanan BI-FAST melalui mobile banking serta meningkatkan komunikasi kepada masyarakat dan lembaga terkait. Sinergi dengan pemerintah juga terus dilakukan untuk mendorong percepatan digitalisasi pembayaran melalui elektronifikasi bansos, transaksi Pemda, dan transportasi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News