Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

OJK Dorong Milenial Kembangkan UMKM Pertanian

Husen Miftahudin • 29 Desember 2021 14:49
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mendorong kalangan muda untuk terjun ke sektor pertanian berbasis ekonomi hijau. Pasalnya, potensi pengembangan pertanian berbasis ekonomi hijau masih besar, dan ini sejalan dengan program pemerintah dalam mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sektor pertanian.
 
"Saya berharap kaum milenial dapat merebut momentum yang disediakan pemerintah berupa pembiayaan murah dan luas serta adanya ekosistem mulai dari pembinaan, penjualan, sampai dengan ekspor produk yang dihasilkan," kata Wimboh dalam webinar dengan tema 'Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan dalam Ekosistem UMKM dan Ekonomi Hijau' dikutip Rabu, 29 Desember 2021.
 
Menurut Wimboh, kehadiran kalangan milenial dibutuhkan untuk terus mendorong pelaksanaan program keuangan berkelanjutan, termasuk kepada pelaku UMKM di sektor pertanian baik di hulu maupun hilir.

"Pengelolaan sektor pertanian berbasis hijau ini diyakini mampu membuka lapangan pekerjaan baru mengingat saat ini masih terdapat lahan luas dan teknologi pertanian yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh para petani Indonesia," tuturnya.
 
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengharapkan fenomena mulai banyaknya kalangan milenial yang terjun ke bisnis UMKM bisa semakin berkembang dan mendorong pengembangan ekonomi kecil dengan berbagai inovasi dan teknologi.
 
"Sebenarnya diksi milenial itu yang muda berusaha. Fasilitasi dari OJK sangat penting buat kita, untuk membangun ekosistem UMKM," ucapnya.
 
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa pihaknya telah mengeluarkan strategi pembangunan pertanian yang dapat mendukung ketahanan pangan, peningkatan daya saing, dan pertumbuhan ekonomi untuk diperkenalkan kepada milenial.
 
Strategi tersebut di antaranya adalah peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern, serta gerakan tiga kali ekspor (gratieks).
 
"Jadi ada berkat pelatihan teknis, pelatihan entrepreneur, pelatihan keuangan, dan pelatihan mengeluarkan KUR, harus dimainkan. Siapa pun pemerintah daerah boleh mendorong orangnya dan mencatat kepada dinas yang bersangkutan. Kalau sudah selesai dilatih, harus dimonitor kelanjutannya seperti apa. Memang tidak akan mudah, tetapi akan terus dijalankan," jelas Syahrul.
 
Dalam mendukung kebangkitan UMKM, Deputi Komisioner Stabilitas Sistem Keuangan OJK Agus Edy Siregar menyampaikan bahwa OJK terus mendorong transformasi digitalisasi secara terintegrasi dari hulu ke hilir guna mendukung kemudahan pembiayaan bagi UMKM dan meningkatkan pemasaran produk UMKM ke pasar global (ekspor).
 
"Digitalisasi tersebut mencakup pengadaan bahan baku, proses produksi, pemasaran di dalam dan luar negeri sampai dukungan pembiayaan," urai dia.
 
OJK bersama dengan pelaku industri jasa keuangan juga melakukan berbagai aktivitas pembinaan dan pendampingan kepada UMKM. "Keseluruhan kebijakan ini diharapkan dapat memenuhi target dari Presiden Jokowi mengenai peningkatan kredit UMKM secara agregat pada 2024 sebesar minimal 30 persen dari total kredit yang disalurkan perbankan nasional," tutup Agus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan