Hal ini tercermin dari persentase responden rumah tangga yang menyatakan melakukan penambahan utang pada Mei 2021 tercatat hanya sebanyak 8,8 persen dari total responden, atau lebih rendah dari 9,1 persen pada bulan sebelumnya.
"Menurut pernyataan responden rumah tangga pada Mei 2021, tingkat suku bunga masih menjadi aspek pertimbangan utama dalam pengajuan pembiayaan (pangsa 33,3 persen jawaban responden). Faktor lainnya yang berpengaruh menurut rumah tangga antara lain faktor persetujuan dari lembaga peminjam (pangsa 26,2 persen) dan administrasi(pangsa 10,3 persen)," ungkap hasil survei yang dikutip dari laman resmi Bank Indonesia, Jumat, 18 Juni 2021.
Sebanyak 6,4 persen dari responden yang tidak melakukan penambahan pembiayaan di bulan laporan berencana untuk melakukan penambahan pembiayaan pada waktu mendatang. Pangsa responden yang memiliki rencana pembiayaan ke depan tersebut sedikit turun dibandingkan April 2021 yang sebesar 7,0 persen.
"Jika dirinci lebih lanjut sebanyak 2,0 persen responden berencana menambah pembiayaan pada tiga bulan mendatang. Sementara sebanyak 1,4 persen lainnya merencanakan untuk mengajukan pembiayaan pada enam bulan mendatang," urai survei tersebut.
Preferensi utama responden rumah tangga dalam pengajuan pembiayaan pada waktu mendatang adalah pada Bank Umum (pangsa 55,8 persen) dan pangsanya mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Alternatif sumber pembiayaan berikutnya bagi responden rumah tangga dalam memperoleh pembiayaan ke depan adalah dari koperasi (pangsa 18,4 persen), dari leasing (pangsa 8,5 persen), serta dari teman (pangsa 6,4 persen).
Dari sisi responden rumah tangga yang menyatakan melakukan penambahan utang pada Mei 2021, masih mengandalkan Bank Umum sebagai sumber utama dengan pangsa sebesar 43,3 persen, meningkat dari pangsa pada bulan sebelumnya. Sumber pembiayaan lain untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan responden rumah tangga antara lain dari koperasi dan leasing dengan pangsa masing-masing sebesar 19,3 persen dan 12,9 persen.
Sementara itu, jenis produk pembiayaan yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga adalah Kredit Multi Guna (KMG) dengan pangsa sebesar 41,2 persen dari total pengajuan pembiayaan. Pengajuan pembiayaan tersebut diikuti oleh Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) masing-masing sebesar 18,8 persen dan 14,0 persen dari total pengajuan kredit pada Mei 2021.
"Pengajuan KPR, Kredit Peralatan Rumah Tangga, dan Kartu Kredit pada bulan Mei 2021 meningkat, sementara KKB dan KMG menurun dari bulan sebelumnya," papar survei.
Ditinjau dari tingkat pengeluaran responden, pengajuan pembiayaan paling banyak oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran sebesar Rp1 juta sampai Rp3 juta per bulan yaitu sebanyak 46,1 persen dari total pengajuan. Diikuti oleh rumah tangga berpengeluaran sebanyak Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan dengan pangsa 38,7 persen.
Pengajuan dari kelompok tingkat pengeluaran Rp3 juta sampai Rp5 juta per bulan yang masing-masing sebesar 38,7 persen dan 15,2 persen meningkat dibandingkan pengajuan pada April 2021 yang masing-masing sebesar 32,2 persen dan 10,1 persen.
"Sebaliknya, pangsa pengajuan pembiayaan pada rumah tangga dengan pengeluaran Rp1 juta hingga Rp3 juta per bulan menurun dari 57,6 persen menjadi 46,1 persen," pungkas BI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id