Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, dari dalam negeri investor akan menanti data indeks keyakinan konsumen.
Sementara jika mengacu pergerakan bursa global, gerak saham bursa Asia berpotensi bergerak perlahan setelah adanya penurunan saham di Amerika Serikat di tengah kekhawatiran bahwa varian delta dari covid-19 dapat memperlambat pemulihan ekonomi dari pandemi.
Kontrak berjangka Amerika Serikat berfluktuasi setelah indeks S&P 500 jatuh dan Nasdaq 100 naik ke rekor karena investor mencari area pasar yang lebih defensif.
"Secara sentimen pergerakan IHSG berpotensi terkonsolidasi," kata Lanjar dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 September 2021.
Lanjar menjelaskan, ekuitas teknologi Tiongkok yang terdaftar di Amerika Serikat melonjak karena tindakan keras peraturan Beijing yang terburuk telah berlalu.
"Di saat ekuitas global yang terus mencapai rekor tertingginya dan prospek pembukaan kembali ekonomi yang lebih lambat serta pengurangan dukungan stimulus darurat dari Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa menyebabkan beberapa kekhawatiran investor," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id