Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher mengatakan pergerakan IHSG masih dibayangi oleh sikap investor yang khawatir terhadap inflasi global.
"Pergerakan masih akan dibayangi kekhawatiran akan inflasi global yang tidak terbendung dan juga menyebabkan ketidakpastian di pasar saham," katanya dalam riset harian, Selasa, 10 Mei 2022.
Selain itu, invetor mencermati kemungkinan The Fed tidak bisa menahan inflasi sehingga menyebabkan aksi panik selling di bursa saham global. Hal tersebut mulai terlihat pada tiga bursa Amerika Serikat yang kompak ditutup melemah. Indeks Dow Jones ditutup melemah 1,99 persen, Nasdaq ditutup melemah 4,29 persen, dan S&P 500 ditutup melemah 3,2 persen.
"Indeks utama Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Senin dipicu aksi jual yang dipimpin oleh saham-saham pertumbuhan karena investor semakin khawatir akan kenaikan suku bunga," jelasnya.
Di sisi lain, investor mempertanyakan seberapa agresif Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi. Asal tahu saja, Bank sentral AS pekan lalu menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News