Menurut BI, peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan atau perbaikan penjualan mayoritas kelompok. Terutama Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; Sub Kelompok Sandang; Suku Cadang dan Aksesori; serta Makanan, Minuman, dan Tembakau.
"Kelompok tersebut tercatat tumbuh positif dan meningkat, sejalan dengan pelonggaran PPKM sehingga mendorong aktivitas masyarakat, persiapan bulan Ramadan, serta low base effect," ungkap Survei Penjualan Eceran (SPE) Maret 2022 yang dikutip Kamis, 12 Mei 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Secara spasial, penjualan eceran tercatat tumbuh positif dan meningkat secara bulanan pada beberapa kota yang disurvei. Kota yang tercatat tumbuh tinggi dan meningkat pada Kota Semarang (termasuk Purwokerto) sebesar 47,9 persen (mtm), diikuti Manado 30,5 persen (mtm) dan Makassar 7,1 persen (mtm).
Secara tahunan, penjualan eceran melambat di Kota Surabaya yang tercatat sebesar 22,1 persen (yoy) dan Denpasar 2,4 persen (yoy). Sementara kota yang tercatat turun yaitu Kota Banjarmasin yang negatif 1,4 persen (yoy).
Pada April 2022, penjualan eceran diprakirakan meningkat secara bulanan pada sebagian kota yang disurvei. Peningkatan tertinggi diprakirakan terjadi di Bandung sebesar 7,8 persen (mtm), diikuti Medan 7,9 persen (mtm), dan Surabaya 3,6 persen (mtm).
"Secara tahunan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi di sejumlah kota yang dipantau, antara lain Surabaya minus 0,7 persen (yoy), Makassar minus 9,1 persen (yoy), dan Banjarmasin minus 7,5 persen (yoy)," tutup laporan BI.