Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, pengumuman tersebut memicu kekhawatiran akan resesi yang kembali memanas, setelah Swiss dan Inggris menaikkan suku bunganya yang memicu aksi jual di seluruh bursa saham secara global.
"IHSG diprediksi melemah," katanya dalam riset harian, Jumat, 17 Juni 2022.
Sementara itu, secara teknikal, dijelaskan Dennies, IHSG juga membentuk higher high dan higher low. Namun berpotensi terkoreksi jika gagal menembus resistance kuat MA 50. IHSG pun ditaksir akan bergerak di kisaran level support 6.958-7.004 dan resistance 7.177-7.184.
Sedangkan jika melirik bursa global, tiga bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup melemah 2,42 persen, Nasdaq terkontraksi dalam sebesar 4,08 persen, dan S&P 500 ditutup negatif 3,25 persen.
"Wall Street ditutup turun tajam pada perdagangan Kamis dipicu aksi jual karena kekhawatiran akan resesi menyusul langkah bank sentral di seluruh dunia untuk menghentikan kenaikan inflasi setelah kenaikan suku bunga terbesar Federal Reserve sejak 1994," jelasnya.
Ia juga mengungkapkan, kenaikan suku bunga oleh Swiss dan Inggris pada Kamis juga menyalakan kembali kekhawatiran, jika upaya bank sentral untuk mengekang inflasi dapat menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat di seluruh dunia atau resesi.
"Namun dari dalam negeri pergerakan IHSG masih didorong oleh musim pembagian dividen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News