Mengutip data Jisdor Bank Indonesia, Sabtu, 5 Februari 2022, nilai tukar rupiah pada awal pekan ini atau Senin, 31 Januari, berada di posisi Rp14.392 per USD. Kemudian pada Selasa, 1 Februari, nilai tukar rupiah tidak diperdagangkan karena libur Imlek. Lalu pada Rabu, 2 Februari, mata uang Garuda di posisi Rp14.347 per USD.
Sedangkan pada Kamis, 3 Februari, nilai tukar rupiah terpantau melemah ke posisi Rp14.381 per USD. Kemudian di akhir pekan atau Jumat, 4 Februari, mata uang Garuda mampu berbalik arah dengan menguat ke posisi Rp14.376 per USD. Sejauh ini belum ada katalis signifikan yang mampu membuat rupiah bertenaga dan menghantam mata uang Paman Sam.
Di sisi lain, perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan pertama Februari 2022 ditutup dengan data yang positif. Rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan meningkat sebesar 2,81 persen menjadi 22,314 miliar saham dari 21,705 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.
"Kemudian, peningkatan sebesar 2,52 persen selama sepekan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi bursa menjadi 1.369.297 transaksi dari 1.335.673 transaksi selama sepekan yang lalu," sebut Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono.
Sementara itu, kapitalisasi pasar bursa turut meningkat sebesar 1,40 persen menjadi Rp8.488,375 triliun dari Rp8.371,146 triliun pada pekan sebelumnya. Senada dengan kapitalisasi pasar bursa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berada di zona hijau dengan menguat sebesar 1,29 persen dan kembali berada di level psikologis 6.700.
"Atau tepatnya 6.731,391 dari 6.645,511 pada penutupan perdagangan pekan lalu," tuturnya.
Kemudian rata-rata nilai transaksi harian bursa juga meningkat sebesar 1,09 persen menjadi Rp12,194 triliun dari Rp12,063 triliun pada pekan sebelumnya. Sedangkan investor asing pada Jumat, 4 Februari mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp873,11 miliar dan sepanjang 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp7,75 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News