Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wiibowo (tengah) bersama dengan jajaran Direksi BNI Syariah lainnya dalam acara puncak milad ke-10 BNI Syariah. FOTO: BNI Syariah
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wiibowo (tengah) bersama dengan jajaran Direksi BNI Syariah lainnya dalam acara puncak milad ke-10 BNI Syariah. FOTO: BNI Syariah

10 Tahun Berdiri, BNI Syariah Terus 'Naik Kelas'

Angga Bratadharma • 19 Juni 2020 18:28
Jakarta: BNI Syariah memasuki usianya yang ke-10 meramaikan industri perbankan syariah di Indonesia. Dalam usianya, BNI Syariah mencatat pertumbuhan baik dari sisi aset, laba, penyaluran pembiayaan, maupun perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK). Tidak hanya itu, BNI Syariah juga terpantau mampu naik kelas ke BUKU III.
 
"Alhamdulillah dalam satu dekade ini BNI Syariah mampu memberikan perbaikan dalam seluruh aspek baik spiritual, bisnis, maupun layanan. Hal ini pada akhirnya yang akan membawa peluang-peluang baru dan manfaat yang optimal bagi segenap stakeholder dan shareholder BNI Syariah," kata Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, Jumat, 19 Juni 2020.
 
Firman menjelaskan April 2000 jadi penanda lahirnya 'bayi kecil' bernama Unit Usaha Syariah (UUS) BNI yang menjadi cikal bakal BNI Syariah sebagai salah satu bank di perbankan syariah di Indonesia. Adapun UUS BNI membuka lima kantor cabang pertamanya pada 29 April 2000.
 
Sementara itu, UUS BNI mengepakkan sayapnya dengan pada 2010 memutuskan untuk memisahkan diri. Selama 10 tahun perjalanan, BNI Syariah terus tumbuh yang terlihat dengan adanya pertumbuhan dari sisi aset, laba, pembiayaan, maupun DPK. Diawali dengan aset sebesar Rp6,3 triliun rupiah di 2010, bertumbuh menjadi Rp49,9 triliun di 2019.

Pertumbuhan laba perusahaan yang semula berada pada posisi Rp37 miliar di 2010, tumbuh menjadi Rp603 miliar di 2019. Dari sisi pembiayaan, di 2010 penyaluran pembiayaan sebesar Rp3,5 triliun meningkat menjadi Rp32,6 di 2019. Sedangkan penghimpunan DPK di 2010 sebesar Rp5,2 triliun, tumbuh menjadi Rp43,8 triliun di 2019.  
 
Ia menambahkan BNI Syariah sebagai hasanah banking partner terus berkomitmen untuk dapat menebarkan hasanah dan membawa manfaat bagi seluruh mitra, termasuk dalam menghadapi kenormalan baru. "Terima kasih atas dukungan dan kebersamaan selama 10 tahun dengan BNI Syariah," kata Firman.
 
Adapun kinerja 10 tahun BNI Syariah tidak lepas dari sinergi BNI Syariah dengan BNI sebagai perusahaan induk. BNI Syariah didukung teknologi yang dimiliki BNI sehingga lebih efisien. Selain sinergi dari sisi teknologi, BNI Syariah juga bersinergi dengan BNI terkait jaringan, dengan 1.747 outlet milik BNI dapat melayani transaksi syariah melalui produk-produk BNI Syariah.
 
Kontribusi BNI Syariah untuk membangun negeri juga dilakukan dengan partisipasi dalam pembiayaan sindikasi proyek infrastruktur seperti pembangunan Tol Pemalang-Batang dan Tol Jakarta-Cikampek, serta pembiayaan UMKM melalui program Deureuham bekerja sama dengan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif).
 
Lebih lanjut, Firman mengatakan, pada 2020 BNI Syariah tercatat telah naik kelas ke Buku III, setelah pemegang saham melakukan setoran modal inbreng sebesar Rp255 miliar dan BNI Syariah mencetak laba bersih Rp214,01 miliar pada triwulan I-2020 atau naik 58 persen dibandingkan dengan periode sama 2019 sebesar Rp135,35 miliar.
 
"Menapaki 10 tahun di perbankan syariah maka April 2000 menjadi penanda lahirnya bayi kecil bernama UUS BNI yang menjadi cikal bakal BNI Syariah. UUS BNI membuka lima cabang pada 29 April 2000. 10 tahun lalu BNI Syariah resmi beroperasi sebagai bank syariah dan kini BNI Syariah terus melaju secara layanan dan kinerja," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan