Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Alasan Rekomendasi Cegah Covid-19 Wajib Dipatuhi

Angga Bratadharma • 09 Mei 2020 15:05
Jakarta: Imbauan agar masyarakat berdiam di rumah dulu saat ini dan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah bagian dari rekomendasi pemerintah saat pandemi covid-19. Pesan ini pun disampaikan oleh berbagai perusahaan, lembaga, dan instansi dengan harapan bisa segera memutus mata rantai penyebaran virus mematikan itu.
 
Sebut saja, bekerja dan belajar di rumah, menjaga jarak terutama dengan mereka yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan, dan tidak berkerumun. Cara ini diyakini dapat memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19.
 
Rekomendasi lainnya adalah menggunakan double masker saat berada di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan tidak menyentuh daerah wajah, kemudian menerapkan etika batuk bagi yang mengalami sakit pernafasan serta menghindari kontak dengan ternak dan hewan liar.

Sebenarnya, banyak informasi tentang virus ini dapat kita temukan di sekitar kita. Sayangnya, sebagian orang masih kurang memahami bahwa virus ini sangat mudah menular sehingga sering menganggap remeh.
 
Atas dasar itu, Section Head of Claim Sequis Yosef Fransiscus berbagi pengetahuan mengenai covid-19 demi meningkatkan kesadaran pada rekomendasi pemerintah ini. Ia mengatakan virus ini merupakan jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
 
Sebelum virus ini dikenal secara umum, ada dua jenis virus korona yang dalam catatan sejarah peradaban manusia pernah menjadi wabah, yaitu Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Ketiga virus ini merupakan keluarga besar dari yang dapat menyebabkan penyakit dengan gejala ringan sampai berat bahkan kematian.
 
"Karakter penyebaran covid-19 sangat cepat meluas, misalnya, saja ada penderita yang berdahak atau bersin, sebarannya bisa mencapai radius tiga meter bahkan dapat mencapai hingga enam meter jika penderita batuk dan bersin yang kuat," ucapnya, seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 9 Mei 2020.
 
Buruknya, lanjut Yosef, jika sudah terpapar dan terinfeksi virus ini bisa melemahkan sistem imun. Dalam enam jam virus masuk ke dalam tubuh sistem kekebalan tubuh bisa mulai terganggu. Walau ada juga yang dapat bertahan 14 hari tanpa gangguan kesehatan.
 
"Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak patuh pada aturan jaga jarak atau physical distancing," sebut Yosef.
 
Mereka yang tergolong rentan tertular virus ini, yaitu yang daya tahan tubuhnya lemah, sering bepergian  ke luar negeri, atau memiliki riwayat penyakit saluran pernafasan, seperti pneumonia, TBC, asma karena virus ini membantu virus dan kuman lainnya untuk menyerang saluran pernafasan dan menurunkan sistem imun.
 
Ia menambahkan rekomendasi pencegahan penularan covid-19 memang terdengar sederhana dan sebenarnya dapat dilakukan. Namun sayangnya, tidak semua orang serius mematuhi rekomendasi ini. Bisa jadi  tidak paham bahwa walau tidak sakit sekalipun manusia bisa menjadi pembawa virus (carrier) tanpa sadar dan tidak sengaja menularkan ke keluarganya.
 
Hal ini, tambahnya, terbukti dari masih banyak didapati orang berkumpul dan beraktivitas yang tidak perlu di luar rumah hingga harus ditertibkan oleh petugas keamanan. Tidak segan-segan bahkan petugas menghentikan kegiatan sampai dikeluarkannya kebijakan PSBB demi percepatan penanganan penyebaran virus.
 
"Ini menunjukkan bahwa virus ini sangat berbahaya. Kita pun perlu mengingatkan anggota keluarga dan orang-orang terdekat untuk mematuhi rekomendasi ini karena covid-19 sudah menjadi penyakit pandemi. Ingatkan mereka bahwa sekitar kita bisa menjadi pembawa dan penyebar virus bahkan ada yang merupakan silent carrier," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan