Jakarta: Citibank N.A. Indonesia berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun selama semester I-2020. Perolehan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih, pendapatan nonbunga, serta efisiensi beban operasional.
Berdasarkan laporan keuangan yang dibacakan Chief Executive Officer (CEO) Citibank N.A. Indonesia Batara Sianturi, pihaknya juga melaporkan bahwa perseroan membukukan pendapatan usaha sebanyak Rp4,3 triliun dengan kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) dan rasio pendanaan stabil bersih atau net stable funding ratio (NSFR) masing-masing 232 persen dan 132 persen.
"Dengan demikian return on equity (ROE) menjadi 15,5 persen, return on assets (ROA) empat persen, KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) 26 persen, LDR (Loan to Deposit Ratio) terjaga sebesar 78,5 persen, tingkat kredit macet kami terjaga dengan NPL (Non Performing Loan) Gross 2,5 persen dan Net NPL 0,3 persen," kata Batara dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 13 Agustus 2020.
Untuk penyaluran kredit Citibank tumbuh sebesar lima persen menjadi Rp46,8 triliun, di atas rata-rata pertumbuhan industri selama semester I-2020. Peningkatan penyaluran kredit tersebut juga diiringi dengan naiknya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang tumbuh 31 persen ytd menjadi Rp1,73 triliun.
Pertumbuhan kredit selama enam bulan pertama 2020 itu terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit di institutional banking sebesar 11 persen. Sementara consumer banking mengalami penurunan sebanyak 14 persen akibat penurunan retail loan dan kartu kredit seiring meluasnya dampak wabah pandemi covid-19.
"Kami juga melihat bahwa dalam business activity selama enam bulan pertama di lini institutional banking very busy, kami membantu menavigasi volatilitas di market, baik untuk klien kami di financial institution, global corporate multinational, dan juga di public sector," ungkapnya.
Batara mengakui beberapa sektor di lini consumer banking terimbas cukup dalam akibat krisis ekonomi imbas pandemi covid-19 ini. Untuk itu pihaknya kembali menggiatkan strategi partnership dengan Garuda Indonesia dalam mendongkrak sektor pariwisata dan internasional travel.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar sektor ini bisa terdongkrak ketika masuk masa pascapandemi. Sehingga dapat menjadi salah satu kontribusi bagi pertumbuhan kredit di lini consumer banking.
"Kami juga selama enam bulan ini secara virtual melakukan banyak sekali economic outlook dan juga seminar untuk mendorong kinerja institutional banking kami, baik itu corporate maupun untuk multinational," pungkas Batara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id