Mengacu data Bloomberg Kamis sore, 1 Agustus 2024, rupiah berhasil menguat 23 poin atau 0,14 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi Rp16.237 per USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga melibas mata uang negeri Paman Sam tersebut sebesar 24 poin atau setara dengan 0,15 persen menjadi Rp16.230 per USD.
Pada perdagangan sebelumnya rupiah ditutup pada level Rp16.254 per USD.
Baca juga: Rupiah Kalah Lawan Penguatan Aset Safe Haven Yen Jepang |
Analis Finex Brahmantya Himawan mengatakan, rupiah ditutup naik karena efek dari pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang memberi sinyal penurunan suku bunga.
"Reaksi pasar terhadap pernyataan Jerome Powell Kamis dini hari tadi memberikan isyarat kuat pemangkasan suku bunga," kata dia dilansir Antara.
Jerome Powell mengatakan jika inflasi bergerak turun, kurang lebih sesuai dengan ekspektasi, pertumbuhan tetap cukup kuat, dan pasar tenaga kerja tetap konsisten dengan kondisi saat ini, maka dirinya pikir penurunan suku bunga bisa menjadi bahan pertimbangan pada pertemuan September.
Pasar telah sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2024 selama beberapa waktu, dengan Powell mengatakan para pengambil kebijakan tidak mempertimbangkan penurunan suku bunga sebesar 50 bps saat ini.
Hal tersebut menjadi angin segar dan isyarat pemangkasan suku bunga pada September 2024 yang dapat mengakibatkan penguatan rupiah atas dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News