baca juga: IPO BEI Bakal Cetak Rekor Baru |
Dikutip dari Antara, Selasa, 3 Oktober 2023, perseroan menawarkan sebanyak 4,01 miliar lembar saham baru atau setara tiga persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, sehingga berpeluang akan meraih dana segar senilai Rp3,13 triliun.
Dengan demikian, BREN akan mencatatkan 133,83 miliar saham setelah masuk BEI, sehingga kapitalisasi pasar (market cap) berpotensi mencapai Rp104,39 triliun dan menjadi salah satu perusahaan dengan market cap tinggi di BEI.
Entitas usaha konglomerat Prajogo Pangestu ini akan menggunakan dana hasil IPO seluruhnya untuk penyetoran modal kepada Star Energy Group Holdings Pte, Ltd (STAR) melalui pengambilan bagian atas saham baru yang akan diterbitkan oleh STAR.
Seluruh dana yang telah masuk akan digunakan oleh STAR untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank), serta memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte, Ltd (SEOG) dan perseroan.
Selanjutnya, tanggal penjatahan rencananya akan dilangsungkan pada 5 Oktober 2023 dan masa distribusi saham secara elektronik pada 6 Oktober 2023, serta direncanakan secara resmi melantai di BEI pada 9 Oktober 2023.
Penjamin emisi efek
Adapun, bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu PT BNI Sekuritas dan bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek yaitu PT OCBC Sekuritas Indonesia.Pemegang saham BREN sebelum IPO terdiri atas PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 66,67 persen, Green Era Energy Pte Ltd 24,33 persen, Jupiter Tiger Holdings 4,5 persen, dan Prime Hill Fund 4,5 persen. Barito Pacific merupakan perusahaan yang dikendalikan oleh Prajogo Pangestu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News