baca juga: Ini Kunci Keberhasilan Bank Digital Biar Punya Daya Saing |
Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto menuturkan Bank Saqu menyasar generasi muda, terutama para solopreneur di Indonesia, mencakup pemilik usaha kecil, pekerja lepas, dan karyawan tetap dengan pekerjaan tambahan.
Dia mengatakan segmen ini secara proaktif mencari cara untuk bertumbuh, menabung lebih banyak, berinvestasi lebih banyak, atau bahkan mengambil pinjaman untuk upaya produktif, guna mencapai lebih banyak hal positif di masa depan.
"Layanan kami diciptakan untuk mendefinisikan kembali bagaimana solopreneur harus mengelola uang mereka, baik secara pribadi maupun bisnis. Dengan beberapa kantong berbeda (Saku) dalam satu aplikasi perbankan, para solopreneur dapat mengelola keuangan mereka secara strategis, mengalokasikan sumber daya, dan turut merasakan bisnis mereka berkembang," ujar Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Leo Koesmanto dalam keterangan tertulis, Selasa, 21 November 2023.
Leo menambahkan dengan wawasan pasar lokal dan cakupan ekosistem Astra yang luas, baik offline maupun online, serta kecakapan teknologi yang dibawa oleh WeLab, kami percaya Bank Saqu mampu menempatkan diri untuk memasuki pasar yang menjanjikan ini.
"Sebagai teman seperjuangan para solopreneur, Bank Saqu tidak hanya sekadar menawarkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan para nasabah; tetapi juga fokus pada edukasi keuangan dan pengalaman yang lebih baik untuk mendukung dan memberdayakan individu dalam perjalanan finansial mereka," tegas dia.
Segmen ritel dan UMKM
Direktur Astra sekaligus Director-in-Charge Astra Financial, Suparno Djasmin mengatakan kehadiran Bank Saqu menjadi wujud aspirasi kami Astra untuk melayani segmen ritel dan UMKM dan turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat."Bank Saqu akan mendukung, melengkapi dan memperkuat ekosistem jasa keuangan Grup Astra, serta mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia," tegas dia.
Sementara itu, Founder dan Group CEO WeLab Simon Loong, menyatakan kehadiran Bank Saqu sejalan dengan fokus strategis untuk memperluas kehadiran kami dan menyediakan layanan keuangan berbasis teknologi, dimulai di Hong Kong, dan kini di Indonesia.
"Bersama Astra, kami berharap dapat memanfaatkan kekuatan kami yang saling melengkapi untuk mendorong pertumbuhan Bank Saqu dan berkontribusi ke digitalisasi layanan perbankan Indonesia," tegas dia.
Selain itu, salah satu studi memperkirakan akan ada sekitar 117 juta solopreneur di Indonesia pada 2030, dan satu dari tiga orang Indonesia akan menjadi solopreneur. Studi ini juga memperkirakan kontribusi solopreneur kepada produk domestik bruto (PDB) adalah sebesar 36 persen pada 2030. Namun, dalam studi tersebut terungkap mereka seringkali menghadapi tantangan seperti pendapatan yang tidak konsisten dan sulitnya mengelola keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News