Yukk Kreasi Indonesia targetkan transaksi digital capai Rp145 miliar hingga akhir tahun. Foto: Yukk
Yukk Kreasi Indonesia targetkan transaksi digital capai Rp145 miliar hingga akhir tahun. Foto: Yukk

Aturan Baru BI soal Biaya Merchant Dinilai Sesuai Kategori

Rizkie Fauzian • 30 Juli 2023 20:27
Jakarta: Bank Indonesia (BI) menetapkan transaksi di bawah Rp100 ribu menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tidak dikenakan biaya merchant discount rate (MDR). Sementara itu, untuk transaksi di atas Rp100 ribu tetap akan tetap dikenakan biaya 0,3 persen.
 
Co-Founder dan CMO dari PT Yukk Kreasi Indonesia Agustino setuju dengan aturan baru yang dibuat oleh BI. Menurutnya, saat ini ada beberapa kategori usaha yang dibuat untuk menjadi merchant QRIS.
 
Kategori tersebut antara lain, UMI (Usaha Mikro), UKE (Usaha Kecil), UME (Usaha Menengah), dan UBE (Usaha Besar). Menurutnya, setiap kategori tidak bisa dikenakan biaya yang sama.

"Tidak mungkin semua dipukul rata, misalnya seperti pedagang ketoprak atau usaha kecil lainnya tidak bisa dikenakan biaya yang sama seperti layaknya toko-toko biasa," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu, 30 Juli 2023.
 
Agustino menjelaskan, BI berharap para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dalam lima tahun ke depan setidaknya bisa naik kelas. Oleh karena itu BI membuat aturan tersebut.
 
Baca juga: Transaksi di Bawah Rp100 Ribu, Biaya Layanan QRIS Gratis!

"Misalnya dari UMI harusnya naik kelas ke UKE sehingga baru dikenakan biaya 0,7 persen. Ini memberikan pengaruh ke masyarakat, terutama yang dipasar-pasar, oleh karena itu peraturannya diubah menjadi 0,3 persen untuk UMI di bawah Rp100 ribu tetap nol persen lagi," jelasnya.
 
Dirinya berharap dukungan yang diberikan BI membuat masyarakat mulai melek dan pindah menggunakan transaksi nontunai. Sejak diluncurkan secara resmi 17 Agustus 2019, QRIS telah menjadi salah satu metode pembayaran favorit masyarakat Indonesia. 
 
Jumlah masyarakat yang menggunakan QRIS terus bertambah seiring dengan makin banyaknya pedagang yang menjadikannya sebagai salah satu metode pembayaran. Pasalnya kanal pembayaran ini membuat proses transaksi menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan tentu saja lebih aman. 
 
Hingga April 2023 lalu, jumlah pelaku usaha UMKM yang menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran bertambah menjadi 25,4 juta merchant (pedagang). Angka tersebut meningkat lebih dari 1 juta merchant dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 23,97 juta.

Dorong transaksi

Target BI adalah 45 juta UMKM menggunakan QRIS pada tahun ini. PT Yukk Kreasi Indonesia ambil bagian dalam upaya memperluas akseptasi sistem pembayaran dengan QRIS, baik kepada masyarakat maupun kepada pedagang. 
 
Salah satu langkah konkret yang diambil Yukk Kreasi Indonesia (Yukk) adalah dengan terlibat aktif dalam berbagai acara salah satunya gelaran event Parade Musik Kuliner yang digelar di Supermall Karawaci. Dari helatan tersebut, pihaknya menargetkan 20 ribu transaksi dengan topangan 40 UMKM dari kuliner hingga produk digital.
 
"Total ada 40 merchant, harapannya ke depan bisa menambah lagi merchant. Sehingga targetnya 20 ribu dengan kurang lebih valuenya Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar ini targetnya," ungkapnya.
 
Sementara itu, capaian target Yukk hingga Juni telah mencapai 50 persen. Dirinya berharap target tersebut dapat terpenuhi, dan dari event yang dilakukan bisa berkontribusi Rp145 miliar per tahun.
 
"Kami terlibat dalam transformasi digital ini dengan menyediakan layanan yang kami yakin bisa sangat mempermudah para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis. Kami menyediakan berbagai saluran pembayaran, mulai dari QRIS hingga virtual account," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KIE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan