IHSG Rabu, 15 Maret 2023, perdagangan pagi terpantau merekah di posisi 6.684. Level tertinggi di 6.709 dan terendah di 6.675. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 5,4 miliar lembar saham senilai Rp4,6 triliun. Sebanyak 285 saham menguat, sebanyak 167 saham melemah, dan sebanyak 273 saham tertekan.
Sementara itu, saham-saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), terangkat oleh rebound yang solid pada saham bank. Hal itu terjadi karena investor mencerna pembacaan inflasi Februari yang secara kasar sejalan dengan perkiraan.
Indeks Dow Jones menguat
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebanyak 336,26 poin atau 1,06 persen menjadi 32.155,4. Kemudian indeks S&P 500 bertambah 63,53 poin atau 1,65 persen menjadi 3.919,29. Sedangkan indeks Komposit Nasdaq naik 239,31 poin atau 2,14 persen menjadi 11.428,15.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan layanan komunikasi dan teknologi masing-masing naik 2,75 persen dan 2,29 persen, melampaui yang lainnya. Sektor keuangan naik 1,89 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terbaik ketiga, karena saham bank melonjak, memulihkan sebagian dari kerugian mereka setelah kejatuhan Silicon Valley Bank.
Baca juga: Menko Luhut Pede Dampak Silicon Valley Bank Minim ke Indonesia, Bisa Jadi Jaminan? |
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan layanan komunikasi dan teknologi masing-masing naik 2,75 persen dan 2,29 persen, melampaui yang lainnya. Sektor keuangan naik 1,89 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terbaik ketiga, karena saham bank melonjak, memulihkan sebagian dari kerugian mereka setelah kejatuhan Silicon Valley Bank.
Risiko di sektor perbankan
Pelaku pasar terus menginterpretasikan risiko dalam sektor perbankan AS. Di sisi ekonomi, indeks harga konsumen (CPI) AS naik 0,4 persen pada Februari, setelah naik 0,5 persen pada Januari, Departemen Tenaga Kerja melaporkan. Inflasi tahunan utama naik enam persen, kenaikan terkecil sejak September 2021.
CPI inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,5 persen pada Februari untuk peningkatan tahunan sebesar 5,5 persen, menurut laporan tersebut. Investor juga menantikan data penjualan Ritel AS Februari dan indeks harga produsen, yang keduanya dijadwalkan akan dirilis pada Rabu waktu setempat.
"Bahkan di tengah ketakutan perbankan saat ini, Federal Reserve masih akan memprioritaskan stabilitas harga di atas pertumbuhan dan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 0,25 persen pada pertemuan mendatang (minggu depan)," pungkas Kepala Ekonom LPL Financial Research Jeffrey Roach.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
CPI inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, naik 0,5 persen pada Februari untuk peningkatan tahunan sebesar 5,5 persen, menurut laporan tersebut. Investor juga menantikan data penjualan Ritel AS Februari dan indeks harga produsen, yang keduanya dijadwalkan akan dirilis pada Rabu waktu setempat.
"Bahkan di tengah ketakutan perbankan saat ini, Federal Reserve masih akan memprioritaskan stabilitas harga di atas pertumbuhan dan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 0,25 persen pada pertemuan mendatang (minggu depan)," pungkas Kepala Ekonom LPL Financial Research Jeffrey Roach.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News