Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

Mengenal Fenomena Window Dressing Saham di Akhir Tahun

Annisa ayu artanti • 10 Desember 2024 11:36
Jakarta: Menjelang akhir tahun, banyak perusahaan melakukan strategi window dressing agar bisa meraup cuan.
 
Window dessing yaitu upaya untuk mempercantik laporan keuangan dan kinerja saham mereka. Fenomena ini terjadi di kuartal terakhir tahun dan sering dimanfaatkan oleh investor untuk mencari peluang keuntungan.
 
Tapi sebenarnya apa sih fenomena window dressing dalam saham? Berikut penjelasan lengkapnya, dilansir laman Ruang Menyala.

Apa itu fenomena window dressing?

Window dressing saham adalah cara yang dilakukan manajer investasi untuk membuat portofolio saham terlihat lebih bagus menjelang akhir tahun.
 
Caranya dengan menjual saham yang merugi dan menggantinya dengan saham yang lebih berpotensi menghasilkan keuntungan.
 
Tujuan utamanya adalah agar portofolio terlihat menarik bagi investor dan lebih kompetitif di pasar.
 
Baca juga: Ada Window Dressing, IHSG Diproyeksikan Menguat

Kenapa window dressing dilakukan?

Ada beberapa alasan mengapa window dressing dilakukan oleh investor atau manajer investasi:

1. Menutupi kerugian

Perusahaan sering melakukan window dressing untuk menutupi kerugian, terutama menjelang Januari saat banyak orang berharap saham akan naik. Mereka akan menjual saham yang merugi dan menggantinya dengan saham yang lebih berpotensi untung dalam waktu dekat.

2. Mengurangi biaya pajak

Window dressing juga digunakan untuk mengurangi pajak dengan menjual saham yang merugikan. Setelah itu, manajer investasi membeli saham dari perusahaan yang lebih stabil agar mendapatkan keuntungan yang lebih konsisten.

3. Meningkatkan performa portofolio

Manajer investasi melakukan window dressing untuk membuat portofolio mereka terlihat lebih menguntungkan. Hal ini penting karena portofolio akan dinilai pada akhir tahun, dan mereka ingin memperlihatkan hasil yang lebih baik kepada investor.

Cara kerja window dressing

Window dressing di perusahaan berarti mengubah portofolio saham supaya terlihat lebih menarik. Meskipun sering dilakukan, strategi ini bisa menutupi kondisi sebenarnya dengan menggunakan perkiraan keuntungan di masa depan agar angka-angka terlihat lebih baik.
 
Perusahaan bisa mengubah laporan keuangan atau informasi yang disampaikan kepada pemegang saham. Karena tujuannya yang manipulatif, window dressing dianggap ilegal dan tidak etis karena bisa menipu investor dan regulator.
 
Cara menghadapi window dressing:
  1. Kenali risiko dan batas kemampuanmu.
  2. Lakukan riset tentang investasi yang kamu pilih.
  3. Tentukan tujuan investasi yang jelas.
  4. Diversifikasi investasi agar lebih aman.
  5. Perhatikan pergerakan pasar dan tren saham.
  6. Cek kinerja investasi secara rutin.
  7. Pertimbangkan gunakan bantuan konsultan investasi.
Dengan memahami fenomena window dressing, investor dapat lebih berhati-hati dalam mengevaluasi laporan keuangan dan kinerja saham menjelang akhir tahun.

Meskipun strategi ini umum digunakan, penting untuk selalu melakukan riset mendalam, mengenai risiko, dan menetapkan tujuan investasi yang jelas agar tidak terjebak dalam manipulasi pasar yang bisa merugikan. (Nanda Sabrina Khumairoh)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan