Ilustrasi. Foto: MI
Ilustrasi. Foto: MI

IHSG Ditutup Melemah Terseret Saham Teknologi

Annisa ayu artanti • 10 Oktober 2024 18:12
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah terseret saham teknologi, setelah berfluktuasi selama perdagangan hari ini.
 
Mengacu data RTI, Kamis, 10 Oktober 2024, IHSG sempat mencapai level tertinggi harian di 7.528,95. Kemudian sempat terperosok ke level terendah harian di 7.467,81.
 
IHSG pun ditutup melemah 21,2 poin atau 0,28 persen menjadi 7.480,08 pada sore ini.
 
Sepanjang perdagangan hari ini volume saham yang telah ditransaksikan sebanyak 18,53 miliar dengan nilai Rp9,08 triliun.
 
Adapun jumlah saham yang mengalami penguatan pada penutupan perdagangan sebanyak 257 saham. Sedangkan yang mengalami pelemahan dan stagnan masing-masing berjumlah 279 dan 251 saham.
 
Bursa Indonesia ditutup melemah karena terseret pelemahan beberapa sektor saham. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, dari sebelas indeks sektoral hanya empat yang mengalami penguatan.
 
Baca juga: IHSG Mencoba Menguat Pagi Ini
 
Pelemahan terbesar berasal dari sektor teknologi dan material dasar yang masing-masing melemah 0,76 persen. Sementara sektor saham yang menguat paling tinggi adalah sektor konsumen siklikal yaitu 1,64 persen.

Bursa Asia menguat

Melansir Antara, Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, bursa regional Asia menguat sejalan dengan tren penguatan bursa Amerika Serikat (AS) yang di topang hasil risalah The Fed.
 
Pada sore ini Nikkei 225 Index pada sore ini tercatat menguat 0,26 persen. Hang Seng Index menguat 2,98 persen, Shanghai Composite Index menguat 1,32 persen. Sedangkan Straits Times Index melemah 0,33 persen.
 
Dalam risalah tersebut menunjukkan dukungan para pembuat kebijakan untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga.
 
Di sisi lain pasar juga mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed yang agresif, seiring dengan menunjukkan tidak semua pejabat The Fed setuju dengan penurunan yang agresif.
 
Presiden Dallas Fed Bank Lorie Logan menginginkan pengurangan yang lebih kecil mengingat risiko kenaikan inflasi yang masih nyata dan ketidakpastian prospek ekonomi.
 
Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan sebesar 25 basis poin dilakukan sebagai upaya menyeimbangkan keyakinan inflasi dengan kekhawatiran pasar tenaga kerja.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan