Kinerja bisnis wealth management PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pertumbuhan yang solid sepanjang semester pertama 2025.. Foto: MI.
Kinerja bisnis wealth management PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pertumbuhan yang solid sepanjang semester pertama 2025.. Foto: MI.

Kinerja Bisnis Wealth Management BCA Meningkat

Arif Wicaksono • 13 September 2025 08:13
Jakarta: Kinerja bisnis wealth management PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pertumbuhan yang solid sepanjang semester pertama 2025. Fee based income (FBI) dari segmen ini melonjak lebih dari 20 persen, ditopang oleh loyalitas nasabah serta inovasi produk investasi yang semakin inklusif.
 

Direktur BCA Haryanto T. Budiman menilai salah satu pendorong utama pertumbuhan tersebut adalah ekosistem yang tercipta melalui Wealth Summit BCA, sebuah agenda tahunan yang kini menjadi ajang penting dalam memperkuat engagement dengan nasabah.
 
“Wealth Summit ini menjadi booster. Bedanya dengan institusi lain, kami tidak pernah menetapkan target khusus, tetapi hasilnya selalu bagus,” ujar Hartono dikutip Sabtu, 13 September 2025. 
 
Menurut Hartono, kenaikan FBI tidak lepas dari beberapa faktor. Jumlah nasabah membership premium seperti Solitaire dan Prioritas terus meningkat, seiring dengan gencarnya rekrutmen nasabah baru di cabang.

Selain itu, kesadaran berinvestasi masyarakat juga semakin tumbuh. Nasabah BCA menunjukkan loyalitas tinggi pada produk obligasi negara. Hampir setiap kali ada lelang ORI, FR, SBR, hingga ST, market share BCA selalu tercatat konsisten tinggi. 
 
Tidak hanya di segmen premium, produk investasi kini juga merambah ke mass market dan upper mass, sehingga memperluas basis new-to-investment customers.
 
“Banyak nasabah yang sebelumnya belum pernah berinvestasi kini mulai mencoba lewat platform digital kami. Semuanya otomatis, tanpa perlu interaksi manual, sehingga lebih efisien,” jelas Hartono.
 
Peran Wealth Summit semakin terasa penting karena mampu memperkuat hubungan dengan nasabah. Tahun ini, lebih dari 1.900 peserta hadir secara langsung.  Jumlah itu menunjukkan antusiasme yang semakin meningkat, jauh berbeda dengan awal penyelenggaraan yang masih berlangsung di masa transisi pandemi.
 
“Menurut saya, ini masalah yang baik lebih baik kebanjiran peserta daripada kekurangan peminat,” kata Hartono.
 
Melalui forum ini, BCA tidak hanya menghadirkan edukasi dan literasi keuangan, tetapi juga membuka ruang dialog dengan nasabah. Setiap masukan dari peserta menjadi bahan evaluasi agar penyelenggaraan tahun berikutnya semakin relevan dan menarik.

Prospek Tetap Cerah

Hartono optimistis tren positif FBI akan berlanjut pada semester kedua. Walaupun enggan merinci angka, ia menegaskan bahwa hasil kinerja wealth management dapat dilihat langsung dari laporan keuangan publik BCA.
 
Dengan ekosistem yang semakin matang, inovasi produk yang inklusif, serta keberhasilan menggelar Wealth Summit, BCA menempatkan segmen wealth management bukan hanya sebagai sumber pertumbuhan fee based income, tetapi juga sebagai instrumen penting dalam memperkuat fondasi bisnis perbankan jangka panjang.
 
Hartono menekankan bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, sektor properti juga memiliki multiplier effect yang besar.
 
“Kalau seseorang membeli rumah, dia tidak hanya membeli bangunannya, tapi juga lampu, furniture, hingga elektronik rumah tangga. Jadi KPR sangat penting karena mendorong ekosistem ekonomi yang luas,” jelasnya.
 
BCA memastikan target pertumbuhan kredit tahun ini tidak berubah. Bank tetap membidik kenaikan 6 hingga 8% hingga akhir 2025.
 
“Tren KPR saat ini on track. Dengan penurunan suku bunga dan likuiditas yang berlimpah, persaingan antarbank untuk dana pihak ketiga bisa berkurang. Lending rate, terutama untuk korporasi, juga berpotensi turun. Dampaknya tentu positif,” tambah Hartono.
 
Dengan kombinasi tingginya permintaan kredit, daya dorong konsumsi, dan stabilnya prospek pertumbuhan kredit, BCA optimistis menjaga kinerja hingga akhir tahun.
 
 PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menggelar BCA Wealth Summit, yang akan resmi berlangsung pada 17-18 September 2025 yang dihadiri nasabah terundang. Pada tahun ini, BCA Wealth Summit mengusung tema “Strengthening Wealth Longevity”. 
 
“Melalui Wealth Summit 2025, kami berharap nasabah dapat memperoleh insight yang berharga mengenai pengelolaan keuangan dan berbagai peluang investasi guna membangun fondasi kekayaan yang tangguh dan berjangka panjang.,” tambah Haryanto. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan