Bank Indonesia. Foto : MI/Usman Iskandar.
Bank Indonesia. Foto : MI/Usman Iskandar.

BI Serap SBN di Pasar Perdana hingga Rp974,09 Triliun

Antara • 21 November 2022 14:25
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp974,09 triliun sejak 2020 hingga 15 November 2022.
 
baca juga: Duh, Modal Asing Minggat Rp1,02 Triliun dari Pasar Keuangan RI dalam Seminggu

"Dukungan ini dilakukan untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta penanganan kemanusiaan dan kesehatan karena covid-19," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau secara daring, dikutip daAntara, Senin, 21 November 2022.
 
Ia menjelaskan dukungan tersebut dilakukan sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 2 tahun 2020, yang ditindaklanjuti melalui Keputusan Bersama (KB) antara Gubernur BI dan Menteri Keuangan.
 
Secara rinci, pembelian SBN di pasar perdana untuk keperluan covid-19 tersebut terdiri dari pembelian SBN KB I sebesar Rp266,11 triliun, KB II senilai Rp397,56 triliun, dan KB III sebanyak Rp310,42 triliun.

Adapun KB III ditujukan khusus untuk penanganan kemanusiaan dan kesehatan karena covid-19, yang masih terdapat sisa sebesar Rp128,58 triliun untuk direalisasikan hingga akhir tahun ini.
 
Perry Warjiyo berkomitmen akan merealisasikan sisa pembelian SBN KB III tersebut, sehingga pada akhir tahun diperkirakan pembelian SBN BI di pasar perdana mencapai sekitar Rp1.444 triliun.
 
"Jadi Rp1.444 triliun ini jumlah SBN yang kami beli di pasar perdana selama tiga tahun untuk dukungan kepada APBN dalam rangka penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi sesuai UU Nomor 2 Tahun 2020," tuturnya.
 
Ia menegaskan dukungan pembiayaan APBN tersebut merupakan salah satu bentuk kebijakan moneter bank sentral di dalam bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
 
Selain pembelian SBN di pasar perdana, kebijakan moneter lainnya yang kini sedang dijalankan oleh BI yakni menaikkan suku bunga acuan, memperkuat operasi moneter, memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, dan mempertahankan kebijakan likuiditas longgar.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan