Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id/Angga Bratadharma

IHSG Sore Ambruk, 251 Saham Dapat Rapor Merah

Angga Bratadharma • 21 November 2022 16:15
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin sore melemah meski pada pagi tadi berhasil bergerak di area hijau. Sejauh ini belum ada katalis positif signifikan yang membuat indeks acuan saham Indonesia bertahan di zona penguatan.
 
IHSG Senin, 21 November 2022, perdagangan sore berakhir melemah ke posisi 7.063, atau turun 0,27 persen setara 18 poin ketimbang pada pembukaan pagi tadi di level 7.082. Volume perdagangan hari ini sebanyak 23 miliar lembar saham senilai Rp9,2 triliun. Sebanyak 263 saham menguat, sebanyak 251 saham turun, dan sebanyak 194 saham stagnan.
 
Sedangkan pada akhir pekan lalu, Wall Street menguat pada akhir sesi perdagangan yang berombak Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB). Hal itu karena investor mencerna data ekonomi terbaru didorong kenaikan saham defensif dan mengabaikan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed) tentang kenaikan suku bunga.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 199,37 poin atau 0,59 persen menjadi 33.745,69 poin. Indeks S&P 500 bertambah 18,78 poin atau 0,48 persen, menjadi berakhir di 3.965,34 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik tipis 1,10 poin atau 0,01 persen menjadi 11.146,06.
Baca: Duh, Modal Asing Minggat Rp1,02 Triliun dari Pasar Keuangan RI dalam Seminggu

Kelompok defensif memimpin dengan sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor utilitas dan real estat masing-masing terdongkrak 2,0 persen dan 1,29 persen, melampaui yang lainnya. Sementara itu, sektor energi dan komunikasi masing-masing turun 0,9 persen dan 0,35 persen, hanya dua kelompok yang menurun.
 
Keuntungan pasar terjadi meskipun banyak data ekonomi yang lesu. National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah yang ada di AS turun 5,9 persen pada Oktober, turun selama sembilan bulan berturut-turut, karena lonjakan suku bunga KPR dan harga tinggi mendorong pembeli keluar dari pasar.
 
Di tempat lain The Conference Board yang berbasis di New York mengatakan Indeks Ekonomi Utama AS turun selama delapan bulan berturut-turut pada Oktober, menunjukkan ekonomi mungkin dalam resesi.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan