Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan BI telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp99,33 triliun per 26 Agustus 2022. Hal ini merupakan komitmen bank sentral untuk berpartisipasi dalam pembiayaan APBN sesuai mandat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022.
"Ini merupakan dukungan BI untuk berpartisipasi aktif dalan pemulihan ekonomi termasuk pembiayaan aktif APBN berdasarkan UU 2/2020," ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Rabu, 31 Agustus 2022.
Secara rinci, pembelian SBN sebesar Rp99,33 triliun tersebut terdiri dari Rp17 triliun melalui lelang utama, Rp7,69 triliun melalui lelang tambahan (GSO), serta Rp74,28 triliun melalui private placrment.
Angka tersebut telah mencakup realisasi pembelian SBN bedasarkan SKB III melalui private placement sebesar Rp62,27 triliun untuk pembiayaan kesehatan dan kemanusiaan dalam APBN 2022.
Sementara itu, di tahun lalu pembelian SBN oleh BI mencapai Rp358,32 triliun. Terdiri dari Rp67,87 triliun melalui lelang utama, Rp75,46 triliun melalui lelang tambahan (GSO), serta Rp215 triliun melalui private placement.
BI juga membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp8,62 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN pada 2021.
Pada 2020, BI juga telah melakukan pembelian SBN sebesar Rp473,42 triliun. Terdiri dari pembelian SBN dari pasar perdana (SKB I) sebesar Rp75,86 triliun dan pembelian SBN secara langsung dalam rangka burden sharing (SKB II) sebesar Rp397,56 triluun.
Selain itu, BI juga membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp166,20 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN.
"Ini merupakan dukungan BI untuk berpartisipasi aktif dalan pemulihan ekonomi termasuk pembiayaan aktif APBN berdasarkan UU 2/2020," ungkapnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Rabu, 31 Agustus 2022.
Secara rinci, pembelian SBN sebesar Rp99,33 triliun tersebut terdiri dari Rp17 triliun melalui lelang utama, Rp7,69 triliun melalui lelang tambahan (GSO), serta Rp74,28 triliun melalui private placrment.
Angka tersebut telah mencakup realisasi pembelian SBN bedasarkan SKB III melalui private placement sebesar Rp62,27 triliun untuk pembiayaan kesehatan dan kemanusiaan dalam APBN 2022.
Baca juga: Anggaran Jebol! Kelebihan Subsidi BBM Rp195,6 Triliun Dilunasi Tahun Depan |
Sementara itu, di tahun lalu pembelian SBN oleh BI mencapai Rp358,32 triliun. Terdiri dari Rp67,87 triliun melalui lelang utama, Rp75,46 triliun melalui lelang tambahan (GSO), serta Rp215 triliun melalui private placement.
BI juga membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp8,62 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN pada 2021.
Pada 2020, BI juga telah melakukan pembelian SBN sebesar Rp473,42 triliun. Terdiri dari pembelian SBN dari pasar perdana (SKB I) sebesar Rp75,86 triliun dan pembelian SBN secara langsung dalam rangka burden sharing (SKB II) sebesar Rp397,56 triluun.
Selain itu, BI juga membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp166,20 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News