Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan laba disokong oleh membaiknya kegiatan ekonomi seperti penjualan ritel, konsumsi masyarakat, dan tingkat kunjungan di rumah sakit.
"Kegiatan bisnis yang menyokong ekonomi dirasakan mulai membaik dalam beberapa bulan terakhir," katanya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 6 Mei 2021.
Selain itu, perolehan laba juga didukung oleh peningkatan sejumlah pos pendapatan di kuartal I-2021. Pendapatan divisi distribusi dan logistik yang meningkat sebesar 11,7 persen dari Rp1,8 triliun menjadi Rp2 triliun.
Kemudian pendapatan divisi produk kesehatan juga tumbuh sebesar 2,7 persen menjadi Rp1,02 triliun. Lalu, penjualan divisi nutrisi tercatat sebesar Rp1,58 triliun. Sedangkan untuk pendapatan divisi obat resep perseroan yang membukukan penurunan penjualan sebesar 0,1 persen menjadi Rp1,39 triliun.
"Secara total, penjualan bersih perseroan adalah sebesar Rp6,01 triliun pada kuartal pertama 2021, tumbuh sebesar 3,8 persen dibandingkan dengan pertumbuhan delapan persen pada kuartal pertama 2020," jelasnya.
Di masa pandemi ini, perseroan meyakini pentingnya pengelolaan keuangan yang berhati-hati dan seksama agar dapat mempertahankan posisi keuangan yang kuat secara konsisten.
Tercatat, di kuartal I-2021 aset lancar perseroan sebesar Rp14,09 triliun, naik 7,8 persen dibandingkan di akhir 2020. Total liabilitas dan ekuitas naik 6,1 persen menjadi Rp23,93 triliun dari Rp22,56 triliun.
Lebih lanjut dengan melihat kondisi pandemi covid-19 yang mungkin berlanjut sampai akhir tahun, perseroan juga menargetkan pertumbuhan penjualan bersih 2021 sebesar 5-6 persen dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 5-6 persen.
Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News