Ilustrasi logo Bank Indonesia - - Foto: dok MI
Ilustrasi logo Bank Indonesia - - Foto: dok MI

BI Proyeksi IHK Juni 2021 Deflasi 0,11%

Husen Miftahudin • 25 Juni 2021 21:37
Jakarta: Bank Indonesia (BI) memproyeksi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2021 terjadi deflasi sebesar 0,11 persen (mtm). Tingkat perkembangan harga ini tercermin dari data survei pemantauan harga (SPH) yang dilaporkan 46 kantor perwakilan bank sentral hingga pekan keempat bulan ini.
 
"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2021 secara tahun kalender sebesar 0,79 persen (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,38 persen (yoy)," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam rilis perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah, Jumat, 25 Juni 2021.

 
Adapun penyumbang deflasi berasal dari komoditas cabai merah yang mengalami deflasi sebesar 0,10 persen (mtm); daging ayam ras 0,08 persen (mtm); tarif angkutan antarkota 0,06 persen (mtm); cabai rawit 0,04 persen (mtm); bawang merah 0,02 persen (mtm); serta daging sapi, kelapa, tomat, udang basah, dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).

Sementara itu, beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain telur ayam ras sebesar 0,03 persen (mtm); emas perhiasan sebesar 0,02 persen (mtm); serta minyak goreng, sawi hijau, kacang panjang, nasi dengan lauk, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
 
Terkait hal tersebut Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
 
"Termasuk melakukan langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tegas Erwin.
 
Pada Mei 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perkembangan harga komoditas mengalami inflasi sebesar 0,32 persen. Dengan perkembangan ini, maka inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 0,90 persen, sedangkan inflasi secara tahunan 1,68 persen.
 
Inflasi Mei 2021 terjadi karena besarnya kenaikan harga bahan makanan untuk kebutuhan puasa dan Lebaran. Kenaikan terjadi karena tingginya permintaan masyarakat, utamanya pada daging ayam ras yang menyumbang inflasi 0,04 persen; jeruk, minyak goreng, dan daging sapi masing-masing sebesar 0,02 persen; serta ayam hidup, kelapa, apel, dan kentang sebesar 0,01 persen.
 
Kelompok transportasi juga mencatat inflasi sebesar 0,71 persen. Kelompok pengeluaran ini memberi andil terhadap inflasi Mei 2021 sebesar 0,08 persen, dengan andil terbesar berasal dari tarif angkutan udara.
 
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi, yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,04 persen; tarif angkutan antarkota sebesar 0,02 persen; serta tarif parkir dan tarif kereta api masing-masing sebesar 0,01 persen.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan