Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo menjelaskan IPO merupakan rencana yang tidak semata-mata dapat berdiri sendiri. Selain proses administrasi panjang yang harus dipenuhi, IPO juga perlu mempertimbangkan analisis lintas pasar.
"Proses IPO harus terus membandingkan kondisi perusahaan dengan sektornya, serta kondisi pasar secara umum," kata Lucky, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 31 Januari 2022.
Namun, ia menilai, tahun ini merupakan momentum yang tepat untuk IPO. Salah satu indikasinya adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai menguat ke level 6.600. Meski belum mencapai level tertinggi sepanjang sejarah di level 6.754, namun kondisi penguatan sudah terjadi sejak awal 2022.
"Hal ini menjadi indikasi optimisme para investor terhadap pasar ke depan," tukasnya.
Di antara sektor yang sedang memasuki masa pemulihan (improving) secara bertahap adalah properti, infrastruktur, dan perbankan. Seluruh sektor tersebut melibatkan pembiayaan sehingga berpotensi menyehatkan satu sama lain, meski proses pemulihan membutuhkan waktu.
Proses pemulihan sektor properti juga akan didorong oleh berbagai kebijakan dan insentif dari pemerintah untuk memberi kemudahan dalam menjalankan usaha. Sebagai contoh, salah satu perusahaan properti berbasis transportasi massal, PT Adhi Commuter Properti (ADCP), menerbitkan prospektus IPO.
Anak usaha PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) ini akan menerbitkan saham baru sebesar 28,6 persen atau setara dengan 8,011 miliar lembar saham dengan rentang harga Rp130 per lembar saham. Menurut Lucky, properti yang berdekatan dengan transportasi massal bagus dan inovatif.
Ia mengklaim prospek saham ADCP akan berkaitan dengan berbagai langkah perusahaan dalam melakukan optimalisasi asetnya. "Apa yang dilakukan ADCP merupakan karakter dari langkah diversifikasi. Artinya dalam rangka tetap mempertahankan kualitas fundamental perusahaan," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan ADCP Adi Sampurno sepakat bahwa sektor properti akan mulai pulih secara bertahap. "Apalagi jika properti tersebut memiliki keunikan tersendiri seperti dekat dengan akses transportasi massal yang membuat penghuni lebih efisien," kata Adi.
Oleh karenanya, tambahnya, ADCP memutuskan untuk segera masuk bursa. Adi menjelaskan, rencananya ADCP akan masuk bursa pada Februari 2022, sedikit bergeser dari jadwal sebelumnya. Hal ini dilakukan karena perusahaan memerlukan waktu untuk menyelesaikan beberapa tambahan kebutuhan administrasi sekaligus memantau kesiapan pasar dan investor.
"Kami sangat optimistis melihat perkembangan situasi dan animo investor yang sangat baik," tutup Adi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News