Apalagi semakin kedepannya biaya pendidikan semakin tinggi, sehingga perlu paham betul bagaimana mempersiapkan dana tersebut dengan pengelolaan biaya yang tepat. Hal itu terutama bagi para orang tua yang mempunyai rencana menyekolahkan anak di luar negeri.
Mengutip keterangan tertulis OCBC NISP, Senin, 12 September 2022, namun keinginan tersebut perlu diimbangi oleh persiapan dana keuangan yang tidak sedikit jumlahnya dari jauh-jauh hari, supaya jangan sampai terjadi ketidakcukupan dana yang dapat mengganggu keuangan keluarga di masa depan.
Sejalan dengan hasil Financial Fitness Index Bank OCBC NISP 2022 disebutkan bahwa 46 persen masyarakat Indonesia menabung secara rutin minimum 20 persen dari pendapatan. Artinya, masyarakat Indonesia sudah mengetahui pentingnya untuk menabung.
Baca: Insentif Kendaraan Listrik hingga Harga CPO Turun Jadi Berita Terpopuler Ekonomi |
Namun apakah penerapan serta pengelolaan sudah tepat? Kemudian mengapa penting merencanakan dana pendidikan anak dari awal? Berikut beberapa hal yang perlu diketahui:
1. Biaya pendidikan semakin meningkat
Kenaikan biaya pendidikan semakin meningkat setiap tahunnya menjadi alasan persiapan dana pendidikan sejak awal. BPS mencatat inflasi dari sektor pendidikan di Indonesia pada 2021 mencapai 1,2 persen. Sedangkan uang pangkal pendidikan di Indonesia juga mengalami kenaikan setiap tahunnya, tergantung dari jenis sekolah. Sehingga semua persiapan keuangan harus direncanakan dengan baik agar nantinya tabungan yang dilakukan tidak tergerus inflasi.2. Apakah dengan tabungan saja cukup?
Dengan melihat kenaikan biaya tersebut, apakah dengan menabung saja cukup? Sepertinya tidak. Tergantung jangka waktu persiapan dana. Semakin singkat jangka waktunya, mungkin tabungan atau deposito akan menjadi pilihan. Semakin panjang jangka waktu persiapan maka pilihan instrumen investasi lebih luas bisa digunakan sesuai profil risiko investasi.Adapun berinvestasi yang terencana sesuai dengan profil risiko tentunya dapat membantu seseorang untuk mencapai tujuan dengan lebih optimal. Kuncinya adalah rutin dalam berinvestasi dan tentukan jangka waktu investasinya.
"Yang terpenting selalu ingat bahwa sehat secara finansial itu dimulai dari meningkatkan pemahaman dasar, memperbaiki kebiasaan manajemen keuangan yang salah, dan meluruskan mindset terkait finansial yang keliru," tutup Wealth Management Division Head Bank OCBC NISP Juky Mariska.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News