Ilustrasi. FOTO: AFP/Bay Ismoyo
Ilustrasi. FOTO: AFP/Bay Ismoyo

Tetap Waspada! IHSG Diperkirakan Labil Hari Ini

Angga Bratadharma • 06 Oktober 2022 09:50
Jakarta: Samuel Research Team memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak labil pada perdagangan hari ini. Para investor harus terus berhati-hati dan cermat dalam berinvestasi di pasar saham guna meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan.
 
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 1.722 kasus baru covid-19 kemarin dengan positivity rate sebesar 2,6 persen (recovery rate 97,3 persen dan kasus aktif 16.943). Dari faktor eksternal, pada pagi ini pasar regional dibuka menguat dengan Kospi naik 0,06 persen dan Nikkei menguat 0,68 persen.
 
"Dengan sentimen dari bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan bergerak sideways," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya, Kamis, 6 Oktober 2022.

Di sisi lain, saham-saham Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Hal itu setelah data menunjukkan permintaan tenaga kerja AS yang menguat lagi menyiratkan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Baca: Proyek Revitalisasi Bandara Halim untuk G20 Akhirnya Kelar

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 42,45 poin atau 0,14 persen, menjadi 30.273,87 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 7,65 poin atau 0,20 persen, menjadi 3.783,28 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 27,77 poin atau 0,25 persen, menjadi 11.148,64 poin.
 
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor utilitas dan real estat masing-masing jatuh 2,25 persen dan 1,9 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor energi terangkat 2,06 persen, menjadikannya kelompok berkinerja terbaik.
 
Pergerakan pasar di atas mengikuti pergerakan kuat dua hari di Wall Street yang melihat Dow reli lebih dari 1.500 poin selama dua sesi sebelumnya, didukung oleh harapan pasar bahwa Federal Reserve dapat berputar ke sikap yang kurang agresif lebih cepat dari yang diperkirakan.
 
Pejabat Fed bersikeras pada pengetatan suku bunga agresif untuk memerangi inflasi, sebuah pesan yang dikhawatirkan pasar akan mengarah pada hard landing ekonomi dan kemungkinan resesi.
 
The Fed diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin keempat berturut-turut ketika pembuat kebijakan bertemu 1-2 November, perkiraan dana berjangka menunjukkan, menurut alat FedWatch CME.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan