Mengutip data Logam Mulia Antam, Sabtu, 29 Agustus 2020, harga emas di awal pekan atau tepatnya Senin, 24 Agustus, berada di level Rp1,021 juta per gram. Lalu pada Selasa, harga emas Antam memudar ke posisi Rp1,019 juta per gram. Kemudian pada Rabu, 26 Agustus, harga emas kembali tertekan ke level Rp1,009 juta per gram.
Sedangkan pada Kamis, 27 Agustus, harga emas mampu bangkit kembali atau rebound ke level Rp1,017 juta per gram. Namun sayangnya, pada akhir pekan atau tepatnya Jumat, 28 Agustus, harga emas harus kembali melemah ke level Rp1,010 juta per gram. Pesona emas mulai memudar seiring pulihnya perekonomian Indonesia usai terhantam covid-19.
Sementara itu, emas berjangka melonjak lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), sehari setelah aksi jual tajam. Penguatan terjadi karena dolar AS melemah dan Federal Reserve AS mengisyaratkan strategi suku bunga rendah yang berkepanjangan.
Sabtu, 29 Agustus 2020, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange melambung sebanyak USD42,3 atau 2,19 persen menjadi USD1.974,90 per ons.
Emas berjangka jatuh sebanyak USD19,9 atau 1,02 persen menjadi USD1.932,60 pada Kamis, 27 Agustus, setelah imbal hasil obligasi Pemerintah AS naik menyusul pidato Ketua Fed Jerome Powell tentang strategi kebijakan bank sentral AS.
Pada Rabu, 26 Agustus, emas berjangka melonjak USD29,4 atau 1,53 persen menjadi USD1.952,5, setelah merosot sebanyak USD16,1 atau 0,83 persen menjadi USD1.923,10 pada Selasa, 26 Agustus. Kemudian turun sebanyak USD7,8 atau 0,4 persen menjadi USD1.939,2 pada Senin, 24 Agustus.
"Aksi jual yang cukup besar dalam greenback telah menopang emas. The Fed mengatakan dapat membiarkan inflasi berjalan di atas target dua persen untuk beberapa waktu. Sepertinya mereka akan menjaga kebijakan moneter mereka sangat longgar, yang akan membantu emas," kata Analis Pasar CMC Markets Inggris David Madden.
Dolar jatuh ke level terendah lebih dari satu minggu, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, dan berada di jalur untuk membukukan persentase penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News