Ilustrasi Investasi. Foto: Medcom.id.
Ilustrasi Investasi. Foto: Medcom.id.

Sebelum Berinvestasi, Generasi Muda Perlu Perhatikan Dua Hal Ini

Arif Wicaksono • 11 Agustus 2024 07:19
Jakarta: Tingginya kesadaran generasi muda berinvestasi harus diimbangi dengan kesadaran untuk mengelola keuangan dengan baik. Sebelum berinvestasi generasi muda perlu memperhatikan alokasi dana darurat dan asuransi kesehatan.
 
baca juga: Ini Dia Solusi Ampuh Atasi Persoalan Ketidakpastian Investasi

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terdapat 13,07 juta investor di pasar modal Indonesia per semester I 2024, dimana 55,38 persen di antaranya adalah generasi milenial dan generasi Z yang berusia di bawah 30 tahun.
 
Padahal, sebelum berinvestasi, hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu adalah dana darurat dan asuransi, terutama asuransi kesehatan.  Karena ketika terjadi risiko sakit, biaya yang akan dikeluarkan dapat mengganggu rencana keuangan yang telah dimiliki.
 
Menurut survei yang dilakukan IDN Research Institute dalam Indonesia Gen-Z Report 2024, 26 persen responden Gen-Z belum menyiapkan dana darurat sama sekali dan sebanyak 23 persen responden tidak mengalokasikan pendapatannya untuk asuransi dan biaya kesehatan.

Head of Investment Communication & Fund Development di Allianz Life Indonesia Meta Lakhsmi menuturkan jika melihat dari piramida finansial, dua hal mendasar yang sebenarnya perlu diutamakan adalah dana darurat dan asuransi.
 
"Kedua hal ini yang seringkali kurang diperhatikan. Tanpa perlindungan asuransi yang memadai, masalah kesehatan bisa saja menyebabkan beban keuangan yang besar karena biaya pengobatan," tegas dia dalam keteranganya, Minggu, 11 Agustus 2024.
 
Dia mengatakan dana darurat menjadi hal penting agar tak menganggu tujuan investasi terutama ketika uang yang disimpan menurun karena adanya fluktuasi.
 
"Ga bisa langsung ke investasi, karena kalau basenya gak ada dana darurat pasti uang investasi yang diambil kalau lagi ada keebutuhan darurat apalagi saham kan fluktuatif," tegas dia.
 
Kemudian fondasi berikutnya adalah asuransi kesehatan untuk mengatasi tingginya inflasi biaya Rumah Sakit (RS) yang lebih tinggi dari inflasi makanan. Kenaikan inflasi RS bisa diatasi dengan asuransi kesehatan.
Setelah terpenuhinya dua fondasi itu, ia mengatakan agar anak muda masuk ke investasi.
 
"Kalau dua sudah tercover baru masuk investasi jadi kalau kita sakit apakah kita bisa tunda ke dokter?," tegas dia.
 
Dia mengatakan dengan memiliki dana darurat maka investasi akan menjadi lebih tenang sehingga dana investast tak akan terganggu dengan kebutuhan yang sifatnya darurat.
 
"Baru kemudian kita siapkan dana pensiun jadi urutanya dana darurat, asuransi kesehatan, investasi lalu dana pensiun," tegas dia.
 
Dia menjelakan asuransi kesehatan menjadi prioritas utama yang harus dimiliki oleh setiap individu, diikuti oleh asuransi kondisi kritis dan asuransi jiwa.

dua jenis asuransi kesehatan

Tersedia dua jenis asuransi kesehatan yang umum dikenal, yaitu asuransi kesehatan tradisional (standalone) dan yang tergabung sebagai manfaat tambahan dalam unit link atau yang lebih dikenal sebagai rider.
 
Meta Lakhsmi menjelaskan masih banyak masyarakat yang memiliki miskonsepsi antara asuransi tradisional dan asuransi berbasis unit link secara umum.
 
“Asuransi tradisional melindungi salah satu risiko hidup seperti meninggal dunia atau sakit. Premi yang dibayarkan pun hanya untuk biaya asuransi tanpa ada potensi hasil investasi,” tambah Meta.
 
Kemudian, salah satu yang sering menjadi keluhan nasabah terkait produk unit link adalah ketika nilai tunai atau manfaat investasi yang dimiliki mengalami penurunan sehingga merasa rugi. Nilai tunai sendiri dipengaruhi oleh kinerja pasar dan harus dilihat secara jangka panjang.
 
Selain itu, beberapa miskonsepsi umum mengenai asuransi unit link, seperti anggapan bahwa premi yang dibayarkan hanya untuk investasi sehingga dapat memberikan hasil investasi besar dalam waktu singkat.
 
Padahal, premi yang dibayarkan tidak seluruhnya digunakan untuk investasi, dan nilai tunai didapat dari hasil investasi, bukan semata-mata dari jumlah premi yang dibayarkan.
 
“Adanya miskonsepsi ini menyebabkan nasabah memiliki ekspektasi yang berbeda dengan manfaat dan perlindungan yang didapatkan. Penting untuk dipahami bahwa manfaat utama asuransi unit link adalah perlindungan jangka panjang,” jelas Meta.

kebutuhan berasuransi

Country Chief Product Officer, Allianz Life Indonesia Himawan Purnama menuturkan asuransi kesehatan tradisional memang lebih disarankan bagi mereka yang masih muda atau para first jobber karena premi awal yang lebih terjangkau namun tetap mendapatkan manfaat proteksi.
 
Sementara itu, asuransi kesehatan unit link lebih cocok bagi mereka yang sudah lebih mapan dan membutuhkan proteksi yang lebih lengkap sesuai dengan fase kehidupan mereka.
 
"Generasi muda perlu memahami bahwa asuransi bukan hanya sebagai proteksi kesehatan, tetapi bagian penting dari perencanaan keuangan. Dengan memprioritaskan asuransi, kita dapat memastikan bahwa kita siap menghadapi risiko finansial yang mungkin timbul," tutup Himawan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan