IHSG. Foto : MI.
IHSG. Foto : MI.

Ekonom Manulife Taksir IHSG Capai 7.600 di Akhir 2022

Antara • 09 Agustus 2022 18:36
Jakarta: Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mencapai level 7.600 sampai akhir 2022.
 
"Target IHSG 7.600 dengan asumsi pertumbuhan laba korporasi capai 12 persen tahun ini," kata Katarina, dikutip dari Antara, Selasa, 9 Agustus 2022.
 
baca juga: Prediksi IHSG Agustus: Bakal Bergerak hingga 7.278

Senior Portofolio Manager MAMI Samuel Kesuma menjelaskan IHSG bisa mencapai 7.600 sampai akhir 2022 karena fundamental perekonomian nasional yang cukup baik dan terdapat ekspektasi peningkatan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Day Reverse Repo Rate.
 
"Ke depan, karena kondisi fundamental ekonomi dan emiten Indonesia solid, sedangkan fluktuasi lebih karena kekhawatiran global, kita cukup optimis kalau sentimen investor akan lebih netral atau rasional. Jadi kita berekspektasi akan ada arus asing masuk ke emiten Indonesia," jelasnya.

Pada kuartal II-2022, menurutnya, sebagian besar emiten Indonesia melaporkan kinerja yang lebih baik dari harapan pelaku pasar karena aktivitas ekonomi domestik yang tetap terjaga selepas Lebaran, bahkan di tengah kekhawatiran pelemahan mata uang rupiah.
 
"Di sektor besar seperti perbankan dan ritel, kinerja keuangan emiten lebih baik dari ekspektasi. Sementara di perusahaan tambang, kinerja laba emiten sangat bagus ditopang harga komoditas yang sangat tinggi, jadi dari segi fundamental, sangat make sense investor asing memilih investasi di Indonesia dibanding negara lain," imbuhnya.
 
Ia menyebutkan capital outflow yang terjadi pada Mei sampai Juli 2022 tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh Asia, termasuk Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand, karena ketakutan investor terhadap potensi resesi.
 
Indonesia berada di posisi yang unik sebagai eksportir salah satu komponen energi penting seperti batu bara dan komoditas lain seperti baja dan tembaga, sehingga dampak inflasi bisa diredam.
 
"Dua bulan terakhir, sentimen global sudah lebih wajar, tidak senegatif beberapa bulan sebelumnya. Sekarang pada dasarnya kita mulai melihat terdapat inflow dari investor asing ke beberapa negara ASEAN," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan