Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: dok MI.
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: dok MI.

Surplus Perdagangan Berlanjut, BI: Ketahanan Eksternal Ekonomi RI Semakin Terjaga!

Husen Miftahudin • 15 November 2022 19:19
Jakarta: Neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 kembali mencatat surplus, yakni USD5,67 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD4,97 miliar dolar AS. Kinerja positif tersebut melanjutkan surplus neraca perdagangan Indonesia sejak Mei 2020.
 
Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2022 secara keseluruhan mencatat surplus sebesar USD45,52 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di 2021 sebesar USD30,90 miliar.
 
"Bank Indonesia (BI) memandang bahwa surplus neraca perdagangan tersebut telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," ucap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya, Selasa, 15 November 2022.

Ke depan, lanjut Erwin, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.
 
Adapun surplus neraca perdagangan Oktober 2022 bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas dan perbaikan defisit neraca perdagangan migas. Pada Oktober 2022, surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat USD7,66 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar USD7,08 miliar.
 
Perkembangan tersebut didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas, yang tercatat sebesar USD23,43 miliar, di tengah penurunan impor nonmigas.
 
Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus USD5,67 Miliar di Oktober 2022

 
Tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas terutama bersumber dari ekspor komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO, bahan bakar mineral termasuk batu bara, yang didukung oleh penguatan kebijakan Pemerintah dan harga komoditas global yang masih tinggi.
 
Ekspor produk manufaktur, termasuk besi dan baja, juga tercatat meningkat. Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, India, dan Amerika Serikat masih tetap kuat dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.
 
Impor nonmigas meskipun sedikit menurun sesuai dengan pola musimannya namun tetap tinggi sejalan dengan terus berlanjutnya perbaikan ekonomi domestik.
 
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit menurun dari USD2,12 miliar pada September 2022 menjadi USD1,99 miliar pada Oktober 2022, seiring dengan kenaikan ekspor migas dan penurunan impor migas.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan